Tiga Puluh Lima

180 37 0
                                    

Arsya tiba di rumah sakit dan langsung mencari keberadaan Zweitson. Arsya tak kuasa melihat kondisi Zweitson yang terbaring lemah dengan berbagai alat rumah sakit yang menempel.

Fenly menepuk pundak Arsya untuk menenangkannya, Arsya memeluk tubuh Fenly dan menangis dipelukannya. Fenly tak pernah dipeluk oleh cewek selain mamanya dan Keysa, namun Fenly tak dapat menolak pelukan tersebut. Dia mengusap rambut Arsya dan mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja.

Arsya menunggu Zweitson dari luar ruangannya karna saat ini Zweitson berada didalam ruangan ICU karna koma. Fenly dengan setia menemani Arsya menunggu Zweitson hingga malam tiba Fenly menyuruh Arsya untuk tidur. Arsya tertidur dipangkuan Fenly.

"Begitu pedulinya lo sama Zweitson setelah apa yang terjadi tadi siang. " ucap Fenly mengusap kepala Arsya

"Kok rasanya sakit banget ya ngeliat Zweitson terbaring disitu. "

Keesokannya Arsya terbangun dan tak menemukan keberadaan Fenly. Tak lama kemudian Fajri datang bersama yang lain.

"Zweitson. " teriak Fajri dari balik pintu

"Ji, lo harus sabar. " ucap Fiki

"Zweitson pasti kuat. " ucap Shandy

"Kak Fajri harus yakin bahwa kak Zweitson akan bisa melewati semuanya. " ucap Nadya

"Kalian semua benar, Zweitson yang gua kenal adalah orang yang kuat. Dia pasti secepatnya akan sadar. " ucap Fajri

"Kita berdoa ya buat kesembuhan Zweitson. " ucap Arsya

"Sya, maaf karna kemarin gua gak lihat telpon dari lo. Gua baru baca chat lo tadi pagi. " ucap Fajri

"Iya gak apa apa kok. "

"Lo semalaman disini Sya? " tanya Shandy

"Iya. "

"Sendiri aja?" tanya Fiki

"Iya gua sendirian kemarin. " jawab Arsya berbohong

"Gua gak mungkin bilang kalau gua ditemenin Fenly. " batin Arsya

"Sya pasti lo belum makan ya, lo makan dulu ya. Ini gua udah beliin sarapan buat lo. " ucap Fajri duduk disamping Arsya

Fenly pergi mencari sarapan untuknya dan Arsya, namun ketika Fenly kembali dia sudah menemukan Fajri sedang menyuapkan sesendok bubur untuk Arsya. Akhirnya Fenly memutuskan untuk pulang.

"Padahal gua udah beliin Arsya sarapan, tapi tak apa lah. " ucap Fenly melihat seorang suster berjalan menuju ruangan Zweitson

"Suster, tunggu."

"Iya kenapa mas? "

"Sus, saya boleh titip makanan ini untuk cewek yang duduk disana, tapi jangan bilang makanannya dari saya." ucap Fenly

"Mas nya kok malu malu sih, kenapa gak kasih sendiri aja atuh mas. "

"Saya terlalu pengecut mba, lagian saya gak mau ganggu dia sama teman temannya. " ucap Fenly

"Ya udah kalau kayak gitu ini makanannya nanti saya kasih ke mba nya. "

"Makasih ya sus. "

"Sama sama mas. "

Fenly berjalan menjauh dari ruangan Zweitson, dia merasa tenang karna sudah ada yang menemani Arsya.

"Permisi mba, ini ada titipan buat mba. "

"Buat saya sus? Dari siapa? " tanya Arsya

"Saya kurang tau mba, tapi dia pesan jangan lupa dimakan. Kalau gitu saya permisi dulu ya mba, mas. "

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang