Enam Puluh Sembilan

211 34 3
                                    

"Fenly sekarang berubah ya, dia seperti menghindar dari gua. " batin Arsya yang sedang memikirkan Fenly

"kak, lagi mikirin siapa? "

"Eh Ji, gak kok."

"Beneran? "

"Iya Fajri. "

"Oh ya kak mau bantu gua gak? "

"Bantu apa tuh? "

"Gua mau lamar Manda. "

Arsya segera memegang dahi sang adik. Dirinya begitu kaget mendengar ucapan Fajri.

"Lo lagi demam ya. "

"Ih kak Arsya gua serius. "

"Habisnya tiba tiba lo ngomong kayak gitu. Bukannya kemarin lo lagi pdkt sama Riska. "

"Pdkt sama Riska? Gak kok, justru Riska tuh lagi bantu gua kak. "

"Gua mau aja sih bantu, tapi bantu gimana? "

"Tolong temuin Manda dan kasih kotak ini. "

"Kotak apaan nih. "

"Eh jangan dibuka dong. "

"Oh gak boleh dibuka, kayaknya spesial banget kotaknya. "

"Spesial banget pokoknya jadi kak Arsya gak boleh buka. "

"Oke deh, nanti kebetulan gua mau ketemuan sama dia. "

"Makasih ya kak."

"Ya ampun udah gede ya adikku ini. Udah mau lamar orang aja. " ucap Arsya mengacak rambut Fajri

"Iya dong kak, oh ya kak Arsya kapan nih dilamar Zweitson. "

"Gak tau, dia kayaknya sibuk banget. "

"Jangan sedih gitu dong kak, kan Zweitson juga lagi ngumpulin duit buat nikah sama kakak nanti. "

"Lo ini ya bisa aja. "

"Ya udah kak Fajri mau pergi dulu ya."

"Hati hati ya. "

Arsya membawa kotak tersebut dan pergi menemui Manda. Setelah berbincang cukup lama akhirnya Arsya memberikan kotak yang dititipkan Fajri.

"Kotak apa ini? "

"Buka aja. "

Manda membuka kotak tersebut dan dia menemukan banyak sekali foto didalamnya. Manda mengambil satu foto yang merupakan foto terakhirnya dengan Fajri sebelum dia memutuskan menjauh dari Fajri. Manda juga menemukan sebuah surat, dia pun membaca surat tersebut.

Hai Manda....

Aku kangen....
Aku tau kamu yang sudah membuat Rina meninggal, tapi asal kamu tau aku tidak pernah membenci kamu sama sekali. Biarkan semua itu menjadi masa lalu untukku dan untukmu, kita buat lembaran baru bersama. Aku dan kamu menjadi kita....

"Oh ya Man, Fajri mau nanti malam lo kesini. "

"Gua lihat lihat nanti ya. "

"Man, gua harap lo dan Fajri bisa kayak dulu ya. Fajri benar benar tulus sama lo. "

"Makasih ya Sya. "

"Ya udah kalau gitu gua pamit duluan ya. "

"Iya Sya."

Zweitson mendapatkan pesan dari Fajri yang mengatakan bahwa malam ini dia akan melamar Manda. Zweitson tak menyangka Fajri akhirnya melamar seseorang.

Zweitson membuka lemarinya untuk mencari sebuah baju yang akan dipakainya nanti malam. Dia harus tampil maksimal untuk acara sahabatnya. Setelah mencoba baju dan dirasa cocok Zweitson bercermin dan menyisir rambutnya dengan tangan, namun beberapa helai rambut terkumpul ditangannya. Zweitson sadar rambutnya kini mulai rontok.

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang