Ekstra Part 3

274 40 1
                                        

Nadya terdiam mengingat saat dirinya tanpa sengaja melihat Shandy bersama dengan Reyna sekertaris Shandy di kantornya.

"Apa apaan sih Shandy, udah punya anak masih aja ganjen. " ucap Nadya membuka pintu ruangan Shandy

Nadya membeku melihat Shandy bermesraan dengan sekertarisnya. Air matanya perlahan turun, hatinya begitu sakit melihat Shandy yang bermain api dibelakangnya.

"Oh begini ya kelakuan lo dibelakang gua. " ucap Nadya

"Nadya dengar gua dulu. " ucap Shandy

"Mau jelasin apa lagi. Aku udah capek ya, selama ini aku nahan diri tahu gak! Kamu pikir aku mainan kamu. "

"Kamu jangan kayak anak kecil dong."

"Biarin aja aku kayak anak kecil! Daripada kamu. Umur aja yang dewasa tapi kelakuan kayak anak kecil. "

"Nadya, kamu jangan emosi dulu dong. Tadi aku cuma bantu Shandy benerin dasinya aja. "

"Oh gitu ya? Benerin dasi ya? Apa beneran dasi harus mesra mesraan gitu?"

"Kamu tunggu disini ya, aku ambilin kamu minum dulu." ucap Shandy keluar dari ruangannya

"Kamu ngaca dong. Shandy tuh malu punya istri dekil kayak kamu, mending aku. Udah cantik, pinter, cocok deh buat Shandy. "

Nadya begitu emosi dan tak segan menampar Reyna. Shandy datang dan melihat Nadya yang menampar Reyna.

"Apa apaan ini. "

"Maaf pak, tiba tiba istri bapak nampar saya. Padahal saya mencoba menjelaskan semuanya. "

"Kamu kok jadi kasar gini. Aku gak suka ya sama sikap kamu. "

"Kamu lebih percaya sama dia dibanding aku? "

"Iyalah, jelas jelas aku lihat kamu nampar dia tadi. "

Nadya menampar Shandy dengan kerasnya. Dia benar benar kecewa dengan sikap sang suami yang lebih percaya dengan orang lain.

"Kamu nampar aku? "

"Iya, kenapa? Kamu gak suka? "

"Kamu sekarang berubah. "

"Yakin? Bukannya kamu yang berubah, semenjak Reyna jadi sekretaris kamu apa kamu ingat sama rumah? Apa kamu ingat sama aku dan anak anak kita? Gak Shan! Setiap hari alasan kamu selalu lembur, aku curiga jangan jangan kamu selingkuh dibelakang aku. "

"Kamu nuduh aku selingkuh? Kamu tega. "

"Kamu lebih tega lagi! Anak kita setiap hari nanyain kamu, apa gak bisa kamu luangin waktu buat mereka. "

"Tapi aku sibuk ngurusin kantor."

"Sibuk ngurusin kantor apa ngurusin selingkuhan kamu? Aku udah capek ya."

"Terus kamu mau apa? Pisah sama aku? Oke kita pisah. "

"Kamu sama sekali gak berusaha buat perbaiki hubungan kita. Kamu lebih memilih buat pisah. Oke kalau gitu mulai hari ini kita pisah. " ucap Nadya pergi meninggalkan ruangan Shandy

Nadya tak menyangka rumah tangga yang sudah dibangunnya bertahun tahun harus runtuh begitu saja. Shandy benar benar berubah, Nadya begitu sakit hati dengan perlakuan Shandy.

"Disaat aku berusaha untuk memperbaiki semuanya kamu lebih memilih untuk berpisah Shan. "

"Sayang hujannya lebat banget ya. "

"Iya Sam, kamu nyetirnya pelan pelan aja ya. "

"Iya Ren. "

Renata melihat Nadya yang berjalan dibawah derasnya hujan, dia pun meminta Samuel untuk menghentikan mobilnya.

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang