Beberapa minggu kemudian
Arsya membaca pengumuman dimading kampus yang menyatakan akan diadakannya kegiatan camping. Arsya sangat senang membaca pengumuman tersebut, disaat Arsya loncat kesenangan tiba tiba seseorang menyuruhnya menyingkir dan membuatnya terjatuh.
"Awww."
"Pengumuman apa Chel? " tanya Wulan
"What? Camping? Ih gak banget deh. " ucap Chelsea begitu histeris
"Lebay banget sih." ucap Arsya
"Loh, ternyata ada cewek kampung disini. Kok duduk dibawa gitu sih? Oh udah paham ya sekarang kalau kasta lo tuh dibawah." ucap Chelsea
"Ini kan gara gara lo dorong gua tadi." ucap Arsya
"Oh ya? Ups sorry gak sengaja tuh, lagian lo cocok kok duduk dibawah gitu. " ucap Chelsea
Arsya hanya diam diperlakuan buruk oleh Chelsea, dia tak mau mencari masalah baru.
"Kok diam? Udah mulai sadar ya? " ucap Wulan
"Bagus deh kalau udah sadar. " ucap Novi
"Sya, gua bantu berdiri ya. " ucap Riska
"Makasih ya Ris. "
"Ris, ngapain lo bantuin nih cewek kampung. " ucap Chelsea melepaskan tangan Riska dari Arsya
"Emangnya salah ya, lagian kan jelas jelas kita yang salah. " ucap Riska
"Lo kenapa? Kesambet? " tanya Wulan
"Kalian tuh gak seharusnya bully Arsya, emangnya Arsya ada salah apa sama kalian. " ucap Riska
"Apaan sih Ris, kok lo malah ceramahin kita. " ucap Chelsea
"Sekarang kalian minta maaf sama Arsya. " ucap Riska menarik tangan Chelsea untuk meminta maaf kepada Arsya
"Gua gak mau. " ucap Chelsea melepaskan tangannya secara kasar dan membuat Arsya terdorong kebelakang
"Udah yuk pergi. " ajak Chelsea
Arsya merasakan seseorang menahan tubuhnya agar tak terjatuh, Arsya menengokan kepalanya dan menemukan Fenly yang menatapnya.
Zweitson yang melihat Fenly memegang Arsya dengan cepat menghampiri Arsya dan melepaskan tangan Fenly.
"Lepasin.. "
"Gak jelas banget lo. " ucap Fenly
"Ngapain lo pegang pegang Arsya. " ucap Zweitson
"Gua pegang pegang Arsya? Buat apa juga." ucap Fenly
"Lo tuh maunya apa sih. " ucap Zweitson
"Lo kok daritadi nyolot gitu. " ucap Fenly
"Oh gua tau, lo cemburu?""Cemburu? Buat apa. " ucap Zweitson
"Oh ya? Kalau gitu boleh dong gua rangkul Arsya kayak gini. " ucap Fenly merangkul Arsya
Arsya terkejut karna Fenly tiba tiba merangkulnya, dirinya pun menyingkirkan tangan Fenly dengan kasar dan mempelintirnya.
"Awww, lo jadi cewek kasar banget sih." ucap Fenly
"Ya lo ngapain tiba tiba rangkul gua. " ucap Arsya
"Untung tangan gua gak patah lo pelintir kayak tadi. " ucap Fenly memegang tangannya
"Coba sini gua lihat tangan lo. " ucap Arsya melihat tangan Fenly
"Maaf udah bikin tangan lo sakit. ""Enak aja lo minta maaf doang. Dipikir tangan gua bisa sembuh apa. " ucap Fenly

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
Novela JuvenilBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.