Seperti biasanya Zweitson berjalan dengan penuh pesonanya sambil mendengarkan lagu lewat headphonenya. Tanpa sadar Zweitson mulai bersenandung dan menjadi pusat perhatian mahasiswi di kampusnya.
"Ya ampun Zweitson makin cakep aja sih. "
"Iya nih, jadi makin suka deh. "
"Apalagi kalau lagi nyanyi, rasanya mau pingsan. "
"Kita samperin yuk."
"Eits, kalian semua minggir. " ucap Chelsea datang bersama teman temannya
"Apasih Chel."
"Mending kalian semua pergi aja deh, hanya gua yang boleh samperin prince Zweitson." ucap Chelsea
"Enak aja."
"Lo semua berani sama kita. " ucap Wulan
"Daripada hidup kalian gak tenang mending pergi deh. " ucap Novi
"Ya udah kita pergi aja. "
"Nah gitu dong. " ucap Wulan
"Guys, gua udah cantik belum? " tanya Chelsea
"Udah kok Chel. "
"Kalau gitu gua mau samperin Zweitson dulu ya. "
Chelsea berdiri dihadapan Zweitson membuat Zweitson bertanya tanya. Chelsea mengambil begitu saja headphone milik Zweitson dan dipakainya.
"Enak juga ya lagunya. "
"Apaan sih datang datang gak jelas banget. " ucap Zweitson merebut kembali headphone miliknya
"Ya ampun prince, kamu tuh kenapa sih jutek mulu. Senyum dong sekali kali. " ucap Chelsea
"Terserah gua lah! Lo ganggu banget tau gak!" ketus Zweitson
Farhan berjalan melewati Zweitson dan Chelsea, dia melihat Chelsea yang nampak dimarahi oleh Zweitson.
"Eh lo jangan galak galak dong sama cewek. " ucap Farhan membela Chelsea
"Apaan sih, lo datang datang ikut campur. " ucap Zweitson
"Lo ngapain marahin Chelsea. " ucap Farhan
"Salah dia sendiri, ngapain ganggu gua. Udah ah gua malas debat. " ucap Zweitson kembali memakai headphonenya lalu pergi meninggalkan Farhan dan Chelsea
"Chel, lo baik baik aja kan? " tanya Farhan
"Apaan sih lo, lebay tau gak. " ketus Chelsea meninggalkan Farhan
"Jutek banget sih. "
Ketika Zweitson berjalan menuju kelasnya tiba tiba segerombolan cewek datang menghampiri Zweitson. Mereka berebutan memberikan hadiah kepada Zweitson.
Arsya yang tak sengaja lewat hanya melihat dari kejauhan, Arsya tersenyum melihat Zweitson yang akrab dengan penggemarnya.
"Bagus deh kalau dia akrab sama cewek, gua sih gak yakin kalau Zweitson anti sama cewek. " ucap Arsya
Setelah kepergian sekumpulan cewek tersebut Zweitson melihat lihat hadiah yang diberikan padanya, lalu dia memberikannya kepada orang lain. Arsya yang melihat semua itu tampak terkejut.
"Kok malah dikasih ke yang lain sih. " ucap Arsya
"Itu sih udah jadi kebiasaan Zweitson."
"Fajri, kenapa sih suka bikin kaget. " ucap Arsya
"Sorry.. "
"Jadi ini bukan pertama kalinya? "
"Bukan, bahkan gua pernah juga dapat." ucap Fajri

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
Teen FictionBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.