Fiki tanpa sadar mengikuti cewek tersebut. Menyadari seseorang mengikutinya cewek tersebut mempercepat langkahnya, melihat cewek tersebut makin cepat Fiki pun ikut mempercepat langkah kakinya.
"Duh tuh cowok kok terus ikutin gua ya. "
Akhirnya cewek tersebut menghentikan langkahnya dan menyerang Fiki dengan beberapa pukulan.
"Awww ampun, gua bukan orang jahat. " ucap Fiki
"Bohong! Kalau bukan orang jahat ngapain coba ngikutin gua. "
"Gua tadi gak sengaja lihat lo di lapangan, gua cuma mau kenalan aja kok. Lagian ngapain juga gua berbuat jahat di kampus. " ucap Fiki
"Iya juga ya. Duh maaf banget ya, coba sini gua lihat muka lo. "
"Awww, sakit tau. " ucap Fiki merintih kesakitan
"Ini harus dikompres biar gak bengkak. "
"Kita ke kantin aja gimana? Sekalian gua minta es batu. ""Boleh deh. "
Meski harus dipukuli tapi Fiki senang karna bisa berinteraksi dengan cewek tersebut. Setelah tiba di kantin, memar diwajah Fiki segera dikompres dengan es batu.
"Sekali lagi gua minta maaf ya, gua benar benar gak sengaja. "
"Untung gak begitu parah, coba kalau tadi parah banget. Bisa hilang wajah tampan gua. " ucap Fiki
"Pd banget lo nganggep lo ganteng. "
"Emang iya kok. " ucap Fiki
"Iya deh. "
"Oh ya, nama gua Fiki. "
"Gua Keysa. "
"Nama yang cantik, sama kayak yang punyanya. " ucap Fiki menggombali Keysa
"Apaan sih gombalannya basi banget." ucap Keysa
"Gitu ya."
"Oh iya gua boleh minta no.... " ucap Fiki terpotong karna tiba tiba ponsel Keysa bergetar"Sebentar ya. " ucap Keysa mengangkat telepon yang masuk
"Halo kak. Hah apa kak gak kedengaran. Ya udah Keysa kesitu." ucap Keysa menutup teleponnya
"Boleh gak gua minta no... "
"Sorry Fik gua harus pergi. Gua pergi duluan ya. " ucap Keysa pergi meninggalkan Fiki
"Yah kok gua ditinggal. Mana belum berhasil minta nomornya. " ucap Fiki
"Loh kak Fiki ngapain sendirian di kantin? " tanya Nadya
"Lagi sedih nih gua Nad. " jawab Fiki
"Sedih kenapa kak? " tanya Nadya duduk disamping Fiki
"Tadi gua baru aja deketin cewek, eh tapi malah ditinggal pergi. " ucap Fiki
Mendengar ucapan kakaknya Nadya langsung memegang dahi Fiki.
"Gak panas sih, lo lagi halu ya. "
"Beneran ini Nad. "
"Gua tau kak lo jomblo udah lama banget, tapi kayaknya gak sampe halu gini deh. " ucap Nadya
"Gua seriusan Nadya, kok lo ngiranya gua bohong. " ucap Fiki
"Tapi aku gak bisa percaya sama kakak. " ucap Nadya
"Kok gak percaya sama gua? Kan yang sering nipu gua itu lo, harusnya gua yang gak percayaan sama lo. " ucap Fiki
"Jadi kak Fiki gak lagi halu ya. " ucap Nadya
"Tau ah Nad, darah tinggi gua ngomong ama lo. Udah kayak ngomong sama Shandy. " ucap Fiki

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
Teen FictionBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.