Lima Puluh Empat

191 33 1
                                    

"Dok kondisi pasien kritis."

"Segera lakukan tindakan. "

Nadya, Fiki dan kedua orang tua Shandy masih menunggu dengan cemas. Tak lama kemudian dokter kembali keluar untuk memberitahu sesuatu.

"Dok, bagaimana? Apa anak saya sudah sadar? "

"Maaf pak, pasien saat ini mengalami koma. "

"Apa dok? Koma? "

"Iya bu. "

"Lakukan apapun untuk anak saya, berapapun biayanya akan saya tebus. Asalkan anak saya selamat. "

"Kami akan melakukan yang terbaik pak, sekarang kita berdoa saja untuk kesembuhan anak bapak. Kalau begitu saya permisi ya pak. "

Nadya terkulai lemas mendengar kabar bahwa Shandy koma. Dirinya merasa sangat bersalah, harusnya dia mendengarkan penjelasan Shandy.

"Andai gua coba kasih Shandy kesempatan untuk menjelaskan. "

"Lo harus sabar Nad. "

****

Zweitson sedang menulis sebuah lirik untuk lagu barunya yang akan duet dengan Arsya.

"Serius banget nulisnya nih. "

"Eh papa. "

"Kamu lagi sibuk gak? "

"Gak kok pa. "

"Ada hal yang harus papa kasih tau ke kamu. "

"Apa itu pa? "

"Sebenarnya kamu itu memiliki saudara kembar. "

"Apa pa? Saudara kembar? "

"Menjelang kelahiranmu dan saudara kembarmu papa dan mama bertengkar hebat, kami berdua salah paham. Saat kamu dan kembaranmu lahir papa memutuskan untuk berpisah dengan mamamu dan langsung membawa kamu. Mama kandungmu sama sekali belum melihat wajahmu setelah lahir, kemudian papa menikah lagi dengan mamamu yang sekarang sudah tenang disana. "

"Jadi mama Anita bukanlah mama kandungku? "

"Bukan nak, mama kandungmu bernama Fani."

"Kenapa papa sembunyikan semua? "

"Maafkan papa, saat itu kondisi kita juga sedang tidak baik. Papa takut kamu semakin membenci papa saat menceritakan semuanya. "

"Zweitson gak akan marah sama papa, justru Zweitson berterima kasih papa sudah mau jujur. " ucap Zweitson memeluk papanya

"Seandainya papa bertemu kembali dengan mamamu dan memutuskan untuk rujuk apakah kamu bersedia? "

"Zweitson sangat bersedia, asalkan papa bahagia. "

"Makasih ya nak. "

"Pa Zweitson ke kamar dulu ya. "

"Iya nak."

Zweitson terdiam didalam kamarnya, dirinya memikirkan ucapan papanya tentang saudara kembarnya. Apakah bisa Zweitson bertemu dengannya?

Disaat Zweitson sedang melamun tiba tiba ponselnya berdering membuatnya terkejut.

"Ya ampun bikin kaget aja. " ucap Zweitson mengambil ponselnya

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang