Enam Puluh Tiga

192 30 0
                                    

Fenly menggendong tubuh Zweitson dan membawanya kedalam IGD. Dokter segera memeriksa tubuh Zweitson.

"Kondisi pasien kritis, pasien mengalami benturan. Secepatnya pasien harus dimasukan ke ruang ICU. "

Sekumpulan perawat mendorong ranjang Zweitson, Fenly ikut membawa Zweitson ke ruang ICU. Dipegangnya erat tangan Zweitson sambil menangis.

"Lo harus kuat, lo adalah adik terkuat yang gua kenal. " ucap Fenly menggenggam erat tangan Zweitson

Fenly ditahan untuk tidak masuk kedalam ruang ICU. Fenly hanya bisa melihat tubuh Zweitson yang mulai dipasangkan berbagai alat dari balik kaca.

"Maafin gua Son, gua telat temuin lo tadi. " ucap Fenly menyalahkan dirinya

****

Chelsea masuk kedalam kamarnya dan menutup keras pintu kamarnya. Arsya dan Fajri masih bertanya tanya dengan apa yang terjadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi ya Ji. "

"Gak tau kak."

Sementara itu Chelsea menangis dibalik bantal. Hatinya terasa perih mengingat semua yang terjadi.

"Kenapa sih Han, kenapa lo jahat banget sama gua. "

Chelsea duduk dipinggir ranjangnya sambil mengingat kejadian pada saat di kampus. Pikirannya mulai terbawa pada kejadian tersebut.

Semenjak Farhan lulus dan bekerja disebuah perusahaan, Chelsea dan Farhan mulai menjauh. Memang saat ini tak ada hubungan diantara keduanya, namun Chelsea merasa kesal dengan sikap Farhan.

"Gua pikir lo gak akan datang. "

"Ya ini kan acara penting teman kita Chel. "

"Oh jadi bagi lo ini acara penting, itu berarti gua gak penting ya buat lo. "

"Maksud lo? "

"Dua hari yang lalu gua ulang tahun, mungkin lo lupa kali ya. "

"Chel, maafin gua. Jujur gua benar benar lupa. "

"Oh gitu ya, padahal dulu lo janji setiap ulang tahun lo dan gua akan kita rayakan di cafe dekat kampus, tapi malam itu kamu gak datang. "

"Maafin gua Chel, gua lupa. "

"Lupa lo bilang? Lo bukannya lupa, tapi lo lagi makam malam sama cewek, mungkin dia pacar lo. "

"Lo salah paham. "

"Cukup Han, gua ngerti hubungan kita hanyalah sebatas sahabat. Gua juga gak bisa tuntut lo untuk selalu ada buat gua, tapi apa gak bisa lo luangin waktu satu kali Han, itu juga cuma pas gua ulang tahun atau gak lo yang ulang tahun. "

"Chelsea, dengerin gua dulu. Cewek yang lo lihat itu bukan pacar gua, dia tuh cewek pilihan orang tua gua. "

"Oh ternyata lo dijodohin ya. Kok gak pernah cerita?"

"Gua terpaksa makan malam sama dia Chel, gua gak cinta sama dia. Kalau bukan karna permintaan orang tua gua, mana mau gua makan sama dia."

"Gak punya hati banget ya lo jadi cowok. "

"Chelsea, tolong maafin gua ya. " ucap Farhan memegang tangan Chelsea

"Sekarang gua ngerti Han, kita gak bisa egois dalam suatu hal. Jadi gua gak mau ketemu sama lo lagi, persahabatan kita cukup sampai disini ya, jangan pernah lo hubungin gua lagi. " ucap Chelsea melepaskan tangan Farhan lalu pergi meninggalkannya

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang