Empat Puluh Lima

210 38 0
                                        

"Gua gak bisa lagi sembunyikan semuanya, gua harus kasih tahu mama tentang semuanya. " ucap Fenly mengetik nomor Arsya lalu menghubunginya

Via telepon on

"Halo Fen, tumben nelepon?"

"Kaki lo gimana? "

"Tadi udah diobatin sama Zweitson kok, sekarang udah lebih baik. "

"Oh udah diobatin. "

"Lo cuma mau nanya itu aja? "

"Ada lagi sih. Besok lo ada acara gak? "

"Gak ada sih, kenapa? "

"Pulang dari kampus lo ikut gua pulang, nyokap gua mau ketemu sama lo. "

"Kok mendadak gitu Fen."

"Udah sih nurut aja, besok gua jemput. "

"Iya iya, bawel banget. "

"Kok lo belum tidur, ini kan udah malam. "

"Gimana gua mau tidur kalau gua masih teleponan sama lo. "

"Oh iya. Ya udah, good night. Mimpi indah ya. "

Via telepon off

"Ini cowok emang gak bisa ditebak. " ucap Arsya membaringkan tubuhnya mengingat kejadian saat dirinya bersama Fenly

"Kira kira ngapain ya nyokapnya Fenly ngajakin ketemuan. "

Keesokan harinya sepulang kuliah Arsya pergi bersama Fenly ke rumahnya. Arsya masih bertanya tanya mengapa dirinya harus ke rumah Fenly.

"Fen, gua ngapain sih kesini. "

"Udah deh tinggal masuk aja. " ajak Fenly menarik Arsya

"Eh Fen udah pulang kamu. " ucap Fani

"Iya ma. "

"Ini siapa Fen? "

"Halo tante saya Arsya, sebelumnya kita pernah ketemu waktu pemakaman nek Wati. "

"Ya ampun kamu Arsya, tante ingat sekarang. Kamu kesini mau belajar bareng ya? " ucap Fani yang membuat Arsya bingung

"Bukannya tante mau ketemu sama saya. "

"Loh gak kok."

"Fen, ini maksudnya apa? "

"Ngomongnya sambil duduk yuk. "

"Kenapa Fen? Kayaknya serius banget."

"Ma, aku nemuin saudara kembarku."

"Oh ya, siapa? "

"Arsya ma. "

"Hah, gua? "

"Iya lo, kita ini saudara kembar Sya."

"Tunggu, gua masih kurang paham. "

"Coba, ulang tahun lo kapan? "

"Sembilan September. "

"Sya, ulang tahun kita aja sama. Akhirnya aku nemuin kembaranku."

"Fenly, ini mama gak lagi mimpi kan?"

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang