Lima Puluh Sembilan

199 31 0
                                    

Sudah hampir tiga hari Arsya tak melihat keberadaan Fenly dan Zweitson. Arsya bertanya tanya kemanakah mereka?

"Ini aneh, hampir tiga hari gua gak lihat Fenly sama Zweitson. "

Arsya melihat Fiki dan menghampirinya, Arsya menanyakan keberadaan Fenly dan Zweitson kepada Fiki.

"Gua juga gak tau Sya, gua gak pernah ketemu sama mereka berdua. "

"Aneh banget gak sih. "

"Apa ada sesuatu. "

"Gua harus cek ke rumah mereka. "

"Perlu gua antar? "

"Gak usah Fik, gua bisa sendiri kok. "

"Ya udah Sya, nanti kabarin ya. "

"Iya Fik. "

Arsya pergi ke rumah Fenly dan Zweitson, saat dirinya tiba dia melihat Fenly yang baru keluar dari rumahnya.

"Fenly. "

"Gawat, Arsya gak boleh tahu tentang kondisi Zweitson. " batin Fenly

"Kok lo bengong? Lo mau kemana? "

"Bukan urusan lo! "

"Udah tiga hari lo sama Zweitson gak keliatan di kampus, gua khawatir sama keadaan kalian. "

"Gua gak perlu dikhawatirin, gua bisa kok jaga diri."

"Lo kok bawa koper? Mau kemana? Gua ikut ya. " ucap Arsya memegang tangan Fenly

"Gua bilang bukan urusan lo! " ucap Fenly melepaskan tangan Arsya dengan kasar hingga membuatnya terjatuh

"Lo kenapa? Gua itu khawatir sama lo."

"Lo itu cuma khawatir sama Zweitson. " ucap Fenly memasukan koper yang dibawanya kedalam mobil

"Tiga hari Fen gak ada kabar, dan disaat gua kesini untuk cek keadaan lo dan Zweitson ini balasan lo. Kecewa gua sama lo. "

"Gua gak peduli. Gua mau lo jangan ganggu gua lagi. " ucap Fenly naik kedalam mobilnya dan pergi meninggalkan Arsya

"Fenly, lo harus kasih gua kejelasan. " ucap Arsya berdiri lalu mengejar mobil Fenly

Fenly melihat Arsya mengejar mobilnya, jujur Fenly kasihan dengan Arsya namun dirinya harus menuruti permintaan Zweitson.

"Maaf Sya, tapi Zweitson gak mau lo sampai tau tentang penyakitnya. "

Arsya tak sanggup lagi mengejar mobil Fenly, dirinya menjatuhkan tubuhnya menangis melihat mobil Fenly yang semakin jauh.

"Kenapa Fen? Kenapa lo tega sama gua. " ucap Arsya menangis

"Arsya lo kenapa? "

"Aji... " ucap Arsya memeluk tubuh Fajri

"Lo kenapa? "

"Gua.... " ucap Arsya tak sadarkan diri

"Arsya, Sya bangun.... "

Fajri yang akan pulang ke rumah tanpa sengaja melihat Arsya yang duduk menangis. Fajri pun menghampiri dan menanyakan keadaan Arsya, namun Arsya kemudian tak sadarkan diri. Fajri menggendong Arsya ke mobilnya dan membawanya pulang.

"Ma, Pa, Chel... " teriak Fajri

"Fajri, kak Arsya kenapa? "

"Arsya kenapa Ji?"

"Tidurkan Arsya disofa itu Ji. "

"Iya pa. "

"Mama ambil air dulu buat Arsya. "

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang