Tiga Puluh Tiga

192 32 1
                                        

Tatapan demi tatapan mulai bermunculan. Zweitson dan Fenly nampak tak peduli dengan tatapan yang ada. Saat sedang mengejar Keysa tiba tiba Zweitson berbelok ke arah toilet. Zweitson yang berbelok begitu saja membuat Fenly menabrak pintu toilet.

"Lo ngapain sih. " ucap Fenly

"Gua pengen buang air dulu sebentar." ucap Zweitson

"Terus gua gimana?"

"Ya lo ikut lah. "

Dengan terpaksa Fenly ikut Zweitson, setelah selesai mereka kembali mencari keberadaan Keysa.

"Kemana sih adek lo, susah banget nyarinya. "

"Ya mana gua tau. "

"Gak jelas banget lo. "

"Lo dimana sih Key. " ucap Fenly

"Lo kayaknya khawatir banget ya sama Keysa. " tanya Zweitson

"Dulu setelah bokap meninggal gua janji akan jaga nyokap dan Keysa dengan penuh kasih sayang. "

"Gua kayaknya gagal Son jadi kakak yang baik, buktinya Keysa sekarang benci sama gua. " ucap Fenly

"Kata siapa."

"Maksud lo?"

"Menurut gua, lo adalah kakak terhebat. Keysa beruntung punya kakak kayak lo karna lo begitu perhatian kepada Keysa. " ucap Zweitson menepuk pundak Fenly

"Arsya juga pernah bilang Keysa beruntung punya kakak kayak gua. "

"Andai gua bisa punya abang, tapi sayangnya gua anak tunggal. " ucap Zweitson

"Suatu hari nanti lo pasti akan merasakan kehangatan seorang abang." ucap Fenly

"Makasih ya. "

"Sama sama."

Sementara itu Keysa duduk terdiam, pikirannya saat ini sangatlah kosong. Dia bingung harus bagaimana.

"Gua sayang sama lo kak, tapi gua juga sayang sama Fiki. " ucap Keysa menutup wajahnya lalu menangis

Tiba tiba seorang badut beruang berjalan mendekati Keysa, badut tersebut berusaha untuk menghibur Keysa yang menangis. Melihat tingkah lucu sang badut membuat Keysa dapat kembali tertawa. Perlahan badut tersebut membuka topeng kepalanya dan terlihatlah wajah seseorang.

"Fiki. " ucap Keysa memeluk erat tubuh Fiki

"Its ok, semuanya akan baik baik aja kok. " ucap Fiki mengusap rambut Keysa

"Maafin kak Fenly ya. " ucap Keysa

"Gua yang salah Key, gua yang mukul Fenly duluan. Oh ya lo gimana? Masih sakit gak? " tanya Fiki

"Aduh Fik kepala gua sakit banget. " ucap Keysa berpura pura

"Kita ke rumah sakit aja yuk, gua takut nanti makin parah. " ucap Fiki dengan wajah panik

"Hahahaha, gua cuma bercanda kok." ucap Keysa

"Ya ampun Keysa bikin kaget aja deh, jantung gua tadi rasanya mau copot tau. " ucap Fiki

"Maaf ya udah bikin lo jadi khawatir." ucap Keysa

"Janji gak diulang lagi. "

"Janji. "

"Nah gini dong senyum, daripada kayak tadi nangis nangis. " ucap Fiki

"Gua bingung Fik, kak Fenly suruh gua jauhin lo, tapi gua.... "

"Lo tenang aja ya, gua udah ada rencana kok. "

"Seriusan? "

"Iya dong pasti, lagian ya Key kita tuh baru aja baikan. Masa iya jauhan lagi." ucap Fiki

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang