Enam Puluh Delapan

239 30 0
                                        

Fenly, Arsya dan Riska menunggu Zweitson didepan IGD. Arsya tak berhenti menangis melihat Zweitson.

"Fen, jujur sama gua. Sebenarnya Zweitson kenapa? "

"Zweitson baik baik aja kok."

"Baik baik aja kata lo, lihat didalam sana. Zweitson tadi batuk berdarah bahkan mimisan. ITU YANG DINAMAKAN BAIK BAIK AJA FEN!! "

"GUA BILANG ZWEITSON BAIK BAIK AJA. LO NGERTI GAK!! "

"Apa susahnya jujur sih Fen. "

"Udah dong jangan pada berantem gini. " ucap Riska

"Gua cuma mau lo jujur Fen, apa susahnya sih! "

"OKE KALAU LO MAU TAHU, ZWEITSON MENGIDAP KANKER OTAK STADIUM AKHIR. PUAS LO! " ucap Fenly tak dapat membendung air matanya

"Apa Fen? Kanker otak stadium akhir." ucap Arsya terkulai lemas mendengar ucapan Fenly

"Setiap hari gua selalu berdoa untuk kesembuhan Zweitson, bahkan gua minta ke Tuhan agar gua aja yang sakit. Gak apa apa gua pergi, asalkan Zweitson tetap bahagia di kehidupannya." ucap Fenly duduk disebuah bangku

"Maafin gua Fen, maaf udah maksa lo tadi. " ucap Arsya menghampiri Fenly dan memeluknya

"Kata dokter waktu Zweitson gak lama lagi, tapi gua gak percaya. Gua yakin banget Zweitson pasti sembuh."

"Fen lo gak sendirian, disini kita akan bantu lo menyemangati Zweitson. Karna kita sayang lo dan Zweitson." ucap Arsya mengusap air mata Fenly

"Fen, gimana kondisi Zweitson. " tanya Fajri

"Kita belum dapat kabar dari dokter. "

"Keluarga Zweitson."

"Saya saudara kembarnya dok. "

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Namun pasien harus di rawat di rumah sakit. "

"Syukurlah."

"Oh ya saya berpesan agar pasien tidak terlalu lelah dan banyak pikiran. Baik kalau begitu saya permisi."

Zweitson dipindahkan ke ruang rawat inap, kondisinya saat ini belum sadarkan diri. Fenly dan yang lainnya masuk kedalam ruangan Zweitson.

"Adikku, saudara kembarku, aku yakin kamu pasti kuat. Kamu harus sembuh, nanti kita main bareng lagi, kita bikin lagu bareng lagi. Yuk bangun...." ucap Fenly memegang tangan Zweitson

"Fenly benar benar sosok kakak yang hebat dan kuat, gua semakin kagum dengan dia. " batin Arsya

"Biasa aja kali mandanginnya, suka ya lo sama Fenly. " bisik Fajri

"Apaan sih lo, sok tau banget jadi orang. "

"Dih gak mau ngaku. "

"Shutt udah ya diam. Mending sana pergi bucin. "

"Mau bucin sama siapa, orang gua jomblo. "

"Sama gua aja gimana? "

"Nah kan ada Riska, kalian cocok kok."

"Ya udah deh yang penting ngerasain namanya jalan berduaan. "

"Udah sana selamat menikmati waktu bucin. "

"Fen, gua sama Riska pergi dulu ya. "

"Iya Ji. "

"Fen, gua pergi dulu ya. "

"Hati hati ya Ris. "

"Tenang aja Fen nanti gua jagain Riska baik baik. "

"Adanya si Riska yang jagain lo. "

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang