Malam harinya Fiki berdiri di balkon kamarnya, dirinya sibuk berbicara dengan seseorang di teleponnya.
"Gimana sih, gitu aja gak becus. "
Nadya dan Shandy tanpa sengaja mendengar semua pembicaraan Fiki. Nadya dan Shandy begitu terkejut dengan apa yang diucapkan Fiki.
"Masa gitu aja lo gak bisa kerja dengan benar, sekarang semuanya kacau. Pokoknya gua mau rencana yang itu gak gagal. " ucap Fiki mematikan teleponnya
"Jadi benar, dalang dari semuanya adalah kak Fiki? "
"Nad, lo.... "
"Gua gak nyangka ya bisa punya kakak selicik lo, awalnya gua percaya sama lo bahwa bukan lo pelakunya, tapi semuanya udah jelas."
"Nad, dengerin gua dulu. "
"Gua nyesel percaya sama lo. " ucap Nadya pergi meninggalkan kamar Fiki
"Shan, lo masih percaya kan sama gua?"
"Maaf Fik, untuk kali ini gua kecewa sama lo. " ucap Shandy berjalan keluar dari kamar Fiki
"Aaarrgghhh, kenapa sih gak ada satu pun yang percaya sama gua. "
Arsya terdiam didalam kamarnya, pikirannya sangat kacau. Dia bingung harus bagaimana menyelesaikan semuanya.
"Sya, gua boleh masuk? "
"Eh Fen, masuk aja. "
"Gua bikinin teh buat lo. "
"Makasih ya. "
"Lo kenapa? Lagi mikir sesuatu. "
"Lo tuh kenapa sih gak suka banget sama Zweitson dan teman temannya? Mereka tuh baik Fen. "
"Lo mana ngerti Sya. "
"Gimana gua mau ngerti kalau lo aja gak jelasin semuanya. "
"Sebenarnya gua udah kenal sama Zweitson dan Fajri sejak SD, kita bersahabat sejak SD. "
"Kalau lo sahabatan sama mereka kenapa lo benci sama mereka?"
"Susah untuk dijelaskan Sya. Intinya semua karna kesalahpahaman aja."
"Teh nya diminum ya, gua mau ke kamar. " ucap Fenly keluar dari kamar Arsya"Gua belum siap buat cerita semuanya. "
Flasback on
Fenly, Zweitson dan Fajri sudah bersama sejak mereka SD, posisi rumah yang berdekatan membuat mereka menjadi sahabat, tapi didalam persahabatan mereka tidak hanya mereka bertiga, tapi ada satu orang cewek didalam persahabatan mereka.
Mereka berempat selalu bersama dalam kondisi apapun, hingga akhirnya mereka berempat memasuki jenjang SMA.
"Jadi, lo nolak cewek lagi Son? "
"Lo mah Fen kayak gak tau aja si Zweitson kayak gimana. "
"Lo segitu gak percayanya sama cinta Son. "
"Entahlah, pacaran tuh cuma buang buang waktu aja tau. "
"Emangnya lo sama sekali gak pernah suka sama cewek gitu. " tanya Fajri
"Pernah, ada cewek yang lagi gua taksir. "
"Siapa tuh, kasih tau dong. "
"Nanti aja deh, gua pasti bakal kasih tau."
"Gua juga sebenarnya lagi naksir sama cewek. " ucap Fenly
"Siapa Fen? " tanya Zweitson
"Gua bisikan ya. "

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
JugendliteraturBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.