Tiga Puluh Sembilan

184 33 0
                                    

"Duh gila pegel banget badan gua semalaman tidur didalam mobil. " ucap Shandy

"Badan lo pegal ya Shan? " tanya Nadya

"Iya nih Nad, pijitin dong. " ucap Shandy

"Mau dipijitin? "

"Mau dong. "

"Makan tuh pijit, pake koyo aja. " ucap Nadya menempelkan bungkus koyo didahi Shandy

"Punya pacar kagak ada romantisnya banget." ucap Nadya

"Ya lo pikir yang pegal pegal lo doang, gua juga nih. Ditambah lagi sama masuk angin. " ucap Nadya

"Masih pagi udah pada ribut aja, kalian niat pacaran gak sih. " ucap Fiki

"Diam lo kucrut, udah sekarang lo pijitin gua aja. " ucap Shandy

"Dih ogah, harusnya tuh yang pegal sama capek tuh gua. Kan gua yang nyetir mobilnya." keluh Fiki

"Minum dulu Fik. "

"Makasih ya Key. "

"Lo capek ya? Sini gua pijitin. " ucap Keysa

"Gua curiga deh, jangan jangan kalian jadian diam diam ya. " ucap Shandy

"Apaan sih Shan, gua sama Keysa gak pacaran. " ucap Fiki

"Itu tapi dekat banget kayak orang pacaran. "

"Emangnya gak boleh apa."

"Udah deh ribut mulu, kita lanjut lagi jalannya." ucap Nadya

"Eh si Fajri sama Zweitson mana? " tanya Fiki

"Masih pada tidur dibelakang. "

"Bisa bisanya tuh dua orang nyenyak tidur. " ucap Shandy

"Udahlah biarin aja, kita lanjut jalan lagi." ucap Fiki

****

Arsya melihat Fenly masih tertidur lelap, ide jahil pun terlintas dipikirannya. Arsya pergi ke dapur untuk mengambil sebuah panci dan sendok, lalu dipukulkannya panci tersebut hingga membuat Fenly terkejut dan terguling jatuh.

"Aduh pinggang gua. " ucap Fenly

"Jam berapa nih, masih tidur aja. " ucap Arsya

"Bisa gak sih sekali aja, jangan rese. Senang banget sih bikin orang susah." ucap Fenly

"Emang itu hobi gua, bikin orang kesal. " ucap Arsya

"Emangnya udah jam berapa sih. "

"Jam tujuh. "

"Ya ampun baru juga jam tujuh udah heboh banget." ucap Fenly kembali tertidur

"Eitss gak boleh tidur lagi, mandi sana. "

"Heh emangnya lo siapa? Mama gua? Jadi gak usah ngatur ngatur gua. " ucap Fenly memejamkan matanya

"Oh gitu ya. " ucap Arsya pergi

"Akhirnya pergi juga, pagi pagi ganggu aja."

Byurr... Tubuh Fenly basah kuyup. Arsya menyiramkan seember air ke tubuh Fenly, dengan sangat terpaksa Fenly bangun dan bergegas mandi.

"Pokoknya lihat aja nanti cewek rese, gua bakal balas semuanya. " ucap Fenly berjalan keluar dari kamarnya

"Balas apa? Gak akan bisa. " ucap Arsya berdiri dibelakang Fenly

"Apaan sih, salah dengar kali lo. " ucap Fenly

"Telinga gua masih normal kali, jelas jelas lo ngomong gede banget. Gimana? Masih mau ngeles. "
"Daripada lo mikirin hal buat balas gua mending lo ikut gua. " ucap Arsya menarik tangan Fenly

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang