Shandy termenung mengingat kejadian saat di pantai. Dia tak tahu harus berbuat apa.
"Lo kenapa sih Shan, lo tuh udah mau nikah tapi kenapa lo gak rela Nadya punya kekasih. "
Nadya duduk menatap cangkir teh dihadapannya, dirinya berharap Shandy tak lagi mendekatinya setelah berbohong bahwa Samuel adalah pacarnya.
"Move on dong Nadya, masih banyak cowok lain diluaran sana. "
Shandy mengambil jaketnya lalu keluar dari kamar hotel, Nadya pun demikian.
Shandy berjalan menikmati suasana pantai di malam hari. Nadya terdiam menatap desiran ombak, perlahan dirinya menutup mata dan menikmati angin yang tertiup.
Shandy berdiri disamping Nadya dan memejamkan matanya. Keduanya tak sadar jika berada ditempat yang sama.
"Aaaaaaa kenapa gua gak bisa ngelupain dan jauh dari lo...... " teriak keduanya
Shandy dan Nadya tersadar lalu membuka matanya, keduanya menengok ke arah samping.
"Ngapain lo disini. " tanya Nadya
"Adanya lo yang ngapain disini. "
"Ini kan tempat umum, terserah gua dong."
"Ya udah kan lo bilang ini tempat umum, jadi gak apa apa dong gua disini. "
"Gua gak mau dekat dekat lo lagi. "
"Tunggu.... Plis untuk malam ini, gua janji gak akan dekatin lo lagi. "
"Lo sadar diri lah, kasihan tunangan lo nungguin lo. "
"Gua mohon, hanya malam ini saja lo temanin gua. Anggap aja ini pertemuan terakhir kita. "
Nadya begitu bimbang harus bagaimana, dirinya tak tega melihat Shandy yang memohon kepadanya.
"Oke, untuk malam ini aja tapi. "
"Makasih Nad, ya udah sekarang lo duduk disini. "
Nadya menuruti perintah Shandy, keduanya duduk menatap laut. Shandy begitu senang karna Nadya mau menemaninya.
"Duh kenapa gua lupa pake jaket sih." ucap Nadya menggosokan telapak tangannya
Shandy mengambil kedua tangan Nadya lalu membantu menghangatkan tubuh Nadya. Tak lupa Shandy juga menyampirkan jaket yang dipakainya di tubuh Nadya.
"Udah tau mau keluar malah gak pake jaket, gimana? Masih kediginan? "
"Udah gak kok. " ucap Nadya menarik tangannya dari tangan Shandy
"Kalau masih kediginan bilang ya. "
"Iya. "
Keheningan mulai tercipta diantara Shandy dan Nadya. Keduanya sama sekali tak membuka suara.
"Kenapa jadi canggung gini sih. " batin Shandy
"Duh Shandy ngomong apa kek, jangan jadi canggung gini dong. " batin Nadya
"Lautnya bagus ya. "
"Iya, masih sama kayak dulu. "
"Sama kayak dulu? "
"Duh Nadya kenapa lo harus nyinggung tentang masa lalu sih." batin Nadya
"Dulu kita pernah kesini? "
"Lupain aja Shan."
"Tolong jawab Nad, soalnya tadi sore juga gua dapat gambaran masa lalu tentang pantai ini. "
"Ya, kita pernah kesini. "
"Kapan? "
"Satu minggu setelah kita jadian. "

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE [END]
Teen FictionBagi Zweitson tidak ada yang namanya cinta apalagi cinta sejati. Baginya cinta hanyalah sebuah permainan dan buang buang waktu. Namun apa jadinya jika dia bertemu dengan Arsya seorang cewek yang sangat percaya dengan adanya cinta sejati.