Enam

230 41 0
                                    

Arsya berusaha untuk memperbaiki headphone milik Zweitson, setelah selesai kuliah Arsya duduk disebuah taman dan mulai mengotak ngatik headphone tersebut.

"Nah, selesai juga. Gua coba dulu deh." ucap Arsya

"Akhirnya benar juga nih headphone, tinggal nyari Zweitson deh. " ucap Arsya bergegas mencari Zweitson

Arsya berjalan mengelilingi kampus dan tidak juga menemukan keberadaan Zweitson. Arsya mencoba menghubungi Zweitson namun tak diangkat juga.

"Duh kok gak diangkat angkat sih. " ucap Arsya melihat kontak yang ada diponsel tersebut

"Fajri bucin? Apa ini nomor Aji ya? Gua telpon aja kali ya siapa tau kan dia tau dimana Zweitson. "

Fajri yang sedang bersama dengan Fiki dan Shandy terkejut mendengar ponselnya berbunyi. Tanpa sengaja Fiki dan Shandy melihat nomor yang tertera diponsel tersebut.

"Si Soni tuh nelpon. " ucap Fiki

"Mager ah gua ngangkatnya. " ucap Fajri

"Ya udah gua aja yang angkat. " ucap Shandy

"Halo dengan toko ikan goreng disini, ayamnya mau berapa ekor mesannya? "

"Oh ini toko ikan goreng ya, gua pikir tadi Aji. "

"Ji, kok suaranya cewek? " tanya Shandy

Fajri yang sadar akan suatu hal langsung merebut ponselnya dari tangan Shandy lalu mematikannya.

"Kok diambil ponselnya? " tanya Fiki

"Gak penting juga teleponnya. " jawab Fajri

"Tapi aneh deh itu kan si Zweitson ya yang nelpon, tapi suaranya cewek. " ucap Shandy

"Serius lo Shan? " tanya Fiki

"Itu suara Zweitson kok, tapi dia lagi nyamar jadi suara cewek. Katanya persiapan dia kalau seandainya ada cewek yang nelpon dia. " jawab Fajri menyembunyikan kegugupannya

"Kok lo keringet dingin gitu, lo lagi nyembunyiin sesuatu ya." ucap Shandy

"Gak kok, mana ada gua nyembuin sesuatu. Aji itu orangnya jujur tau. " ucap Fajri

"Gua tau...."

"Tau apa Fik? " tanya Fajri tambah gelisah

"Lo pasti lagi naber ya. "

"Eh iya betul, gua lagi naber. Jadi gua harus ke toilet sekarang, dah ya panggilan alam dulu gua. " ucap Fajri berlari pergi meninggalkan Fiki dan Shandy

"Untung aja si Aji cepat pergi. " ucap Fiki

"Wah parah lo diam diam gak suka sama Aji." ucap Shandy

"Bukan begitu samsul, nih ya kalau si Aji gak cepat cepat pergi terus cepirit kayak gua waktu itu gimana? " ucap Fiki

"Hahahahaha, jadi waktu itu lo beneran cepirit. Sumpah ngakak banget gua. " ucap Shandy

"Parah lo, sahabatnya malah diketawain. Karma nanti loh. " ucap Fiki

"Eh jangan dong, gak lucu banget beneran dah. " ucap Shandy
"Eh iya Fik, sabtu jadi kan gua nginep."

TRUE LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang