Air yang tenang berubah menjadi gelombang ombak saat Firman meloncat ke dalam kolam. Air itu membasahi baju teman-temannya, dan jumlahnya tidak sedikit. Untungnya mereka sudah berganti pakaian renang, jadi tidak perlu khawatir. Untuk memulai praktek materi renang, pemanasan di pimpin oleh Tirex. Atlet terbaik dalam bidang Olahraga. Sebelum memulai pemanasan, sudah banyak temannya yang menceburkan diri ke dalam kolam.
Hal itu membuat Dina harus mengeluarkan suara emas supaya mereka beranjak dari sana dan melakukan pemanasan bersama dengan Tirex.
"Ekhem!!!!"
Deheman serak nan keras berhasil membuat mereka terpaku dalam sekejap. Mereka naik ke atas mengambil barisan pemanasan dengan langkah terburu-buru.
"Ayo naik, keburu monster mengamuk," seru Firman takut kena amukan.
Tirex menatap malas ke arah Dina. Cowok itu berdecih. "Cuma pake deheman doang pada takut?"
Antonio yang sedari tadi berdiri di samping Tirex menjitak kepalanya.
"Sadar diri,"
"Baris cepetan!!"
Mendengar teriakan Dina menggema memenuhi kolam, mereka berkeliaran membentuk sebuah barisan.
Tirex memulai pemanasan. Dia memerintahkan semua temannya untuk menghitung secara bergantian satu sampai delapan dari arah paling kanan. Banyak cewek yang kurang bahkan tidak fokus sama sekali pada pemanasan kali ini, dikarenakan roti sobek Tirex yang sangat di sayangkan jika di lewatkan. Saat Gisel mendapat bagian menghitung, cewek itu hanya diam dengan senyuman tak jelas di wajahnya. Tatapannya tak bisa teralihkan dari perut kotak-kotak Tirex.
Mulutnya menganga mengeluarkan air liur. Dina yang tadinya fokus pemanasan jadi tidak fokus lagi karna hitungan terhenti. Dia menatap Gisel seraya membentuk beberapa kerutan di dahi.
"Gisel!" panggilan Dina tak membuat Gisel beralih.
"Woy Gisel, bagian lo hitung!" teriak Daniar disamping Dina.
"Kesurupan apa tuh Gisel kok senyum-senyum sendiri gak jelas?" tanya Dina heran.
Dia mengikuti arah pandangan Gisel. Saat tau apa yang membuat cewek itu melamun matanya berkeliling. Bisa-bisanya Gisel mendambakan tahu kotak besar berwarna kuning langsat itu? Tidak ada benda lainnya apa yang bisa membuat Gisel terpana? Dina merasa kasian pada matanya karna sudah ternodai perut kotak milik Tirex.
Cewek itu geleng-geleng kepala. "Kayak gitu kok dilamunin. Ya gak Daniar?"
Dina menoleh pada Daniar. Mulut Daniar menganga hingga air liurnya menetes ke dagu juga. Dina menatap cewek itu jijik. Ternyata Daniar sama saja dengan Gisel.
"Nggak Gisel, nggak Daniar sama sa--" ucapan Dina terpotong saat melihat semua teman ceweknya memandang roti sobek dengan mata terbuka lebar.
Ada apa dengan teman-temannya? Kenapa mereka jadi gila?
Dina menatap Tirex tajam. Sedangkan yang ditatap menampilkan senyum smirk.
Cewek itu melemparkan handuk pada Tirex.
"Tutupi badan lo, atau kita gak jadi pemanasan!"
***
Setiap kelompok terdapat lima sampai enam orang. Masing-masing berada di barisan praktek. Ini bukan pertandingan renang, tapi Pak Harto selaku guru Olahraga menyuruh Tirex untuk menggantikannya menilai praktek renang. Beliau masih ada urusan untuk waktu cukup lama. Sehingga Tirex membagi kelompok agar bisa menilai praktek dengan cepat. Waktu pelajaran Olahraga yang tersisa bisa digunakan untuk bersenang-senang. Sebenarnya bisa saja cowok itu memanipulasi nilai, tapi sayangnya ada Dinasaurus yang menjaga kolam renang ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mafia
Teen Fiction(Squel of Dia Acha) Judul sebelumnya : Dinasaurus vs Tirex Tirex bisa mencium aroma musuh dari jarak jauh. Apabila Tirex berhasil menangkap musuh, Tirex tidak akan melepaskan mangsa semudah yang dibayangkan. Hanya ada dua kemungkinan jika mau bermai...