"Pengumuman untuk seluruh atlet renang perwakilan sekolah, dimohon untuk berkumpul di kolam secepatnya. Karna sebentar lagi, perlombaan akan dimulai."
Pengumuman perlombaan renang sudah diumumkan. Sebentar lagi, perlombaan dari berbagai sekolah akan segera dilaksanakan. Di mana SMA Nusa Bangsa menjadi tempat diadakannya perlombaan.
Begitu pula dengan SMA Harapan, sekolah Eujihan menjadi salah satu sekolah pilihan untuk perlombaan renang di sini, dan yang mewakili SMA Harapan adalah Jevrin, musuh balapan Eujihan dan Antonio.
Kini Tirex tengah memasang topi renang. Badannya yang atletis ditambah lagi perut kotak-kotaknya membuat para wanita berteriak kehebohan.
"Kali ini lo harus menang, Rex." Coki memberikan pijatan pada bahunya. Tirex sangat menikmati. Pijatan Coki membuat Tirex lebih rilex.
"Gue bakal menang, karna-"
"Karna yang ganteng akan selalu menang," sahut teman-temannya kompak. Mereka sudah hafal apa yang akan cowok itu katakan. Kata-kata mutiara ciri khas seorang Tirex.
"Nah, pinter."
"Setelah lo selesaikan lomba, gue mau ngobrol berdua sama lo." Firman berubah menatap Tirex serius.
"Ngomong di sini aja."
"Gak bisa,"
"Kenapa?"
Firman menatap Tirex intens. Dia mendekatkan diri ke telinga Tirex. Meskipun di belakangnya ada Coki, ia tak ragu membicarakannya karna Coki juga menjadi kunci dari rahasia ini.
"Tentang kematian Gisel. Detektif Arbam menemukan siapa pelakunya," bisik Firman.
"Siapa?" tanya Tirex menaikkan satu alisnya.
Firman melirik ke sana kemari. Tidak mungkin dia membicarakan pelaku di sini, sebab pelakunya sedang memperhatikan Firman dengan tatapan tajam. Firman yakin, dia pasti mengerti maksud Firman mendekati Tirex.
"Kita bicarakan nanti." Tandasnya.
"Kenapa baru sekarang lo ngomong?"
"Karna lo selalu sibuk,"
"Sibuk?"
"Akhir-akhir ini lo selalu sama Dina, gue jadi gak bisa ngomong soal ini."
"Emang kenapa kalau ada Dina?"
"Gue gak mau ambil resiko, lebih baik kita selesaikan ini secara rahasia."
"Termasuk dari Dina?"
Firman terdiam sejenak. Kemudian mengangguk ragu. Ekor matanya melirik Antonio dan Raden bergantian. Mereka berdua juga memperhatikan Firman. Sedangkan Dina berbincang-bincang dengan Hanabi lewat telepon. Sebab Hanabi tak bisa datang karna sibuk.
Setelah itu Firman kembali mengalihkan wajahnya ke arah Tirex.
"Bukan cuma dia, tapi Hanabi, Daniar, bahkan anggota Tirexay yang lain gak boleh tau soal ini. Gue punya firasat bakalan ada bencana dan korban lebih banyak lagi. Karna diantara anggota kita, ada beberapa-" Firman ragu untuk melanjutkan ucapannya.
"Beberapa? Beberapa apa?"
Firman ingin menyampaikan jika di antara mereka ada satu bahkan lebih dari dua mata-mata musuh, alias pengkhianat. Namun lidahnya kelu. Ia tak bisa mengungkapkan fakta yang baru saja ia ketahui dari detektif Arbam tersebut. Rasanya Firman sendiri pun tak percaya untuk menyebutkan nama-nama mereka.
Firman mendengus napas lesu. Ia geleng-geleng kepala. Kemudian menampilkan senyum palsu.
Tirex semakin penasaran siapa pelakunya. Gue rasa ada hubungannya dengan Master, batinnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mafia
Ficção Adolescente(Squel of Dia Acha) Judul sebelumnya : Dinasaurus vs Tirex Tirex bisa mencium aroma musuh dari jarak jauh. Apabila Tirex berhasil menangkap musuh, Tirex tidak akan melepaskan mangsa semudah yang dibayangkan. Hanya ada dua kemungkinan jika mau bermai...