79. Jangan Rubah Takdirku

1K 219 74
                                    

Dengarkanlah lagu ini sembari meresapi cerita yang tertulis!
.
.
.
.

Jika aku diizinkan untuk memilih takdir, aku akan memilih untuk terus bersamamu

Tirex Axay Ellovar


_______________________________

Sudah seminggu lebih SMA NUSA BANGSA disibukkan oleh ujian kelulusan kelas dua belas akhir, dan itu artinya sebentar lagi mereka akan meninggalkan sekolah ini. Beberapa anggota OSIS telah disibukkan oleh acara pentas seni yang sebentar lagi dimulai.

Acara ini diadakan bertujuan untuk memberikan ucapan selamat kepada seluruh kelas dua belas yang telah menyelesaikan dan melewati ujian akhir dengan baik.

Sebagian dari kelas sepuluh dan sebelas ikut berpartisipasi dengan menampilkan bakat terbaik masing-masing kelas.

Dan kini tersisa kelas dua belas saja yang belum menampilkan sebuah pertunjukan. Karna memang sebenarnya tidak ada kelas yang mengeluarkan pentas.

Bukan karna mereka tidak diizinkan untuk tampil, tapi karna peserta dari kelas dua belas hanya ada satu.

Memang sangat disayangkan jika mereka tak ikut andil dalam acara ini, sebab acara ini dikhususkan untuk mereka, dan ini adalah kesempatan para siswa kelas dua belas menampilkan sesuatu yang istimewa sebagai kenangan sebelum perpisahan.

Satu peserta kelas tidak akan membutuhkan waktu banyak, bahkan akan masih tersisa banyak waktu untuk kelas lain jika melakukan kegiatan pentas seni tersebut.

Tapi, apa daya jika itu adalah permintaan seorang Tirex? Pewaris dari yayasan SMA Nusa Bangsa.

Tirex meminta agar hanya dirinya saja yang naik ke atas panggung, dan tugas OSIS hanya perlu menuruti perintah. Tidak ada yang tau, jika di acara ini, ia akan menyampaikan perasaannya pada seseorang yang ia cintai lewat sebuah lagu.

Meskipun semua orang sudah tau siapa kekasihnya.

Saat nama Tirex terpanggil, semua orang langsung menoleh. Menaruh perhatian pada seorang lelaki jangkung yang mengenakan jas hitam. Sudah tertebak jika jas itu harganya pasti diatas rata-rata. Di dalam jas tersebut terdapat kemeja putih bersih. Selain itu, ada bunga mawar yang mencuat keluar dari dalam sakunya.

Benar-benar pria tampan yang sungguh menawan bagaikan sang pangeran kerajaan.

Laki-laki itu berjalan santai sembari membawa gitar kesayangannya. Setiap satu langkah yang dipijak, terasa sedikit berat. Mungkin karna ia tak terbiasa dengan ke kalem--an.

Jantungnya berdegup sangat kencang. Tak biasanya ia merasakan hal yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Rasanya ada gelanyar aneh dari dalam tubuhnya.

Suhu udara mendadak panas. Peluh keringatnya bercucuran di pelipisnya. Ia berhenti sejenak. Dia mengelap peluhnya.

Ia menarik napas dalam lalu mengalihkan pandangannya melirik seseorang yang berada ditengah-tengah kerumunan, lalu kembali berjalan setelah menata detak jantungnya.

Di sisi lain, Dina terkejut saat matanya tak sengaja saling berpandangan satu sama lain dengan Tirex. Cowok itu hanya menatapnya datar. Tapi sedetik kemudian, ia tersenyum simpul.

Dina berkedip cepat. Ia menganga lebar. "Dia senyum sama gue?" Dina menunjuk dirinya sendiri.

"Bukan lo tapi orang yang ada dibelakang lo," sahut Hanabi ketus.

Dina berdecak. Ia merusak halusinasinya. Cewek itu berbalik ke belakang, dan ternyata bukan dia yang ditatap. Melainkan Zahra, kekasih cowok tersebut. Zahra membalas senyuman Tirex sambil menganggukkan kepalanya sekali. Lalu beralih menatap Dina.

Secret MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang