Antonio memukul pundak Tirex dua kali. Tirex menoleh, kemudian mengangguk. Antonio meninggalkan teman-temannya. Ia masuk ke dalam kelas terlebih dahulu.
Tirex masih melangkah bersama Firman, dan juga Raden. Ketiganya masuk ke dalam kelas setelah tidak mengikuti tiga jam pelajaran. Tepat sekali saat mereka masuk, Dina, Hanabi dan Daniar pergi keluar kelas. Ke-enam orang itu berpapasan di ambang pintu. Dina memandang Tirex. Matanya berbinar. Ia menampilkan senyum manisnya.
Raden menyentil kening kembarannya sangat keras. "Centil amat!"
Dina menggerutu sebal. "Babi lo!"
Tirex tak menanggapi. Ia melewati Dina begitu saja.
"Gak usah sok cuek, lo seneng kan ketemu gue?"
Tirex tak peduli, ia duduk dan mengangkat kakinya di meja sembari bermain ponsel. Dina berdecak kesal tak mendapati respon Tirex. Ia berkacak pinggang sambil berkomat-kamit mengolok cowok itu.
"Jangan baper lo sama dia," seru Raden.
Dina menoleh. Ia mengangkat satu alisnya. "Gue tau mana yang harus pake hati dan mana yang harus pake logika,"
Raden mengacak puncak rambutnya. "Good girl,"
Di sisi lain Daniar dan Firman terlihat saling pandang dalam waktu singkat, lalu keduanya sama-sama mengalihkan pandangan. Daniar ingin cepat ke kantin sedangkan Firman ingin cepat masuk ke dalam kelas. Kedua nampak buru-buru hingga akhirnya mereka bertabrakan.
Daniar terjengkang kebelakang, Firman menarik punggung Daniar. Cowok itu memeluk setengah punggungnya, namun Daniar segera melepaskan diri. Daniar berjalan cepat meninggalkan teman-temannya.
"Ma... af," ucap Firman memelan. Ia melihat kepergian Daniar dengan tatapan yang tak bisa diartikan.
"Keknya udah gak makan tiga hari si Daniar," Hanabi beralih menatap Dina. Cewek itu masih setia memandangi Tirex.
"Gak usah liatin Tirex mulu, bintitan baru tau rasa lo!" Hanabi menarik rambut Dina kuat. Dina menggerutu kesal. Rambutnya rusak gara-gara Hanabi.
"Sejak kapan sih lo jadi cewek centil?"
"Sejak Tirex ditolak,"
"Lo masih percaya gosipnya?"
"Gue gak percaya, tapi gue akan tetap berusaha supaya si Zahra ilfeel sama Tirex."
"Gimana caranya?"
"Deketin Tirex,"
"Lo kan cuma dianggap adik sama Tirex,"
"Lo dukung gue gak sih?"
"Kalau lo mau bunuh Tirex, gue dukung,"
Dina memutar bola matanya malas. "Sadis,"
Hanabi menjitak kepala Dina. "Lo sama gue sadisan lo bangsat!"
"Orang cantik gini dikatain sadis,"
"Cantik sih tapi menyeramkan," kelakar Hanabi mendapat pelototan Dina.
"Lo mau mati gak? Gue yang bunuh deh," tawar Dina tersenyum lebar sembari menaikkan kedua alisnya beberapa kali.
"Setress!"
***
Dina tidak melipat baju olahraganya. Dia hanya menyampirkannya dibahu. Dina membuka pintu toilet lalu menutupnya lagi. Saat berbalik, Dina terjingkat kaget. Firman tiba-tiba muncul di depannya.
"Anak anj-"
Firman nyengir lebar. "Daniar mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Mafia
Novela Juvenil(Squel of Dia Acha) Judul sebelumnya : Dinasaurus vs Tirex Tirex bisa mencium aroma musuh dari jarak jauh. Apabila Tirex berhasil menangkap musuh, Tirex tidak akan melepaskan mangsa semudah yang dibayangkan. Hanya ada dua kemungkinan jika mau bermai...