BAB 61

393 21 4
                                    

“Gue udah nyanyi. Sekarang lo harus makan,” perintah Reval pelan. Ia menatap cewek di sebelahnya yang masih fokus pada ponsel.

Namun rupanya Bintang tak menghiraukan ucapan Reval. Ia masih saja memainkan ponselnya sambil tersenyum.

“Bintang!” panggil Reval sedikit keras.

Namun tetap saja Bintang diam tak menoleh. Rupanya ponsel jauh lebih menarik daripada Reval.

Karena kesal dengan Bintang yang terus-terusan tak menghiraukannya, Reval merebut paksa ponsel itu dari Bintang.

“Ih Reval kok diambil?” Bintang berusaha merebut kembali ponselnya.
“Makan!” perintah Reval.

“Iya nanti,” sahut Bintang masih berusaha meraih ponselnya.

“Sekarang.”

“Iya Reval, tapi siniin dulu handphonenya.”

Karena pensaran dengan apa yang terus dikerjakan Bintang di ponselnya, Reval melihat ponsel itu. Dan ternyata Bintang menggunggah potonya saat tengah bermain gitar.

Reval memandang Bintang yang diam dan seperti salah tingkah. Rupanya diam-diam cewek itu mengambil poto dirinya dan mengunggahnya di instagram.

Dengan segera Bintang merebut ponselnya dari Reval. Ia lalu duduk sedikit membelakangi Reval.

Dengan perasaan malu, Bintang merutuki dirinya sendiri. Ia menggigit bibir bawahnya sambil memeluk ponselnya.

"Aduh malu banget..." ringis Bintang.

Reval terkekeh melihat tingkah konyol cewek itu.

“Ga usah malu,” ucap Reval santai.

“Sekarang makan,” ajak Reval.

Bintang menoleh, menatap Reval malu-malu. “Maunya makan di luar,” sahut Bintang.

“Dimana?”

“Family kafe. Disana ada sandwich enak. Mau makan sadwich.” Bintang memegangi perutnya yang belum terisi sejak pulang sekolah.

“Boleh ya Val?” Bintang memohon.

“Iya,” sahut Reval.

“Yey! Thank you Reval!” Bintang bersorak excited.

“Tapi lo tunggu di sini. Gue yang beliin.”

Seketika wajah ceria Bintang langsung berubah menjadi murung. Ia ingin pergi ke kafe itu malam ini.

“Gue mau makan di sana,” rengeknya.

“Gak boleh. Lo lagi sakit. Di luar dingin, gak baik.”

“Ayolah Val. Kali ini aja. please.”

Tanpa disadari Bintang memegangi tangan Reval. “Tadi pagi katanya mau nurutin semua permintaan gue.”

“Iya.”

“Jadi boleh?” tanya Bintang kembali ceria.

“Hm.”

“Makasih. Jadi makan sayang,” ucap Bintang menyandarkan kepalanya di bahu Reval dengan tangannya yang masih setia memeluk lengan cowok itu.

Reval tersenyum, mengelus rambut Bintang lembut.

Satu hal yang Reval dapat simpulkan dari Bintang malam ini. Bintang adalah cewek manja dan lembut sama seperti cewek lainnya. Namun bedanya, ia memilih menyembunyikannya lewat wajah jutek dan sikap kasar.

(***)

Setelah puas makan di family kafe, Reval langsung mengantarkan Bintang pulang ke rumah tepat pukul 8 malam.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang