Suasana kelas 12 IPS 2 sedang ramai-ramainya karena tidak ada guru yang mengajar di kelas itu.
Reval bersama kedua temannya tengah asyik berbincang. Lebih tepatnya Dino dan Vano, karena Reval hanya sebagai pendengar.
Zahra yang sedari tadi curi-curi pandang dengan Reval, baru menyadari kalau ada luka di sudut bibir cowok itu. Zahra mengernyit heran, apakah Reval habis berkelahi? Setaunya Reval tak pernah berkelahi dengan siapapun.
"Zahra," panggil Dini yang berhasil mengalihkan pandangan Zahra.
Zahra menoleh, "Kenapa?"
"Lo ngeliatin sipa sih dari tadi?"
"Ya siapa lagi sih Din, kalau buka Reval," sahut Ela di sebelah Zahra.
Zahra tersenyum manis. Ia kembali menatap Reval dan sialnya, Reval juga tengah menatapnya. Zahra terkejut dan jadi salah tingkah. Ia menunduk dan pura-pura membaca buku yang ia pegang sejak tadi.
"Cie, yang ditatap balik," goda Ela yang membuat pipi Zahra bersemu.
"Apaan sih, ih."
Lain halnya dengan Reval. Cowok itu malah tampak biasa-biasa saja. Mungkin di mata sebagian cowok, Zahra adalah sosok cewek idaman. Pintar, pernah menjabat sebagai Ketua OSIS, pintar nyanyi, dan tentunya cantik dan seksi. Namun tak sedikitpun Reval tertarik dengan cewek itu.
"Selamat pagi anak-anak." Tiba-tiba wali kelas 12 IPS 2 masuk ke dalam ruangan, dan mengejutkan semua siswanya. Termasuk Dino yang tengah asyik rebahan di atas meja sambil bermain game moba.
"Maaf, Ibu gangggu waktu ananda sebentar, ya. Jadi, Ibu mau memberitahu ananda semua, bahwa sekolah kita akan melaksanakan perayaan HUT sekolah yang acaranya sebentar lagi. Maka dari itu, Ibu mau partisipasi ananda untuk ikut serta memeriahkan dengan cara menunjuk maksimal dua orang sebagai perwakilan kelas kita," jelas sang walikelas panjang lebar.
"Perwakilan untuk apa?" tanya Dino terdengar serius. "Kalau perwakilan untuk e-sport atau makan kolak kuah pinky baby, mah saya mau Bu," tambah Dino yang mendapat sorakan dari teman-temannya.
"Terserah ya. Kalian mau ngedance, nyanyi atau bermain musik, itu terserah kalian. Jadi siapa yang mau jadi perwakilan kelas kita?"
Semua siswa diam saling menatap satu sama lain, tak mau menjadi perwakilan kelas.
"Zahra, lo aja. Lo kan suaranya bagus," bisik Dini mengingat bahwa temannya ini sangat lihai dalam bernyanyi.
"Ih tapi gue malu."
"Gak papa. Ini kesempatan lo biar bisa duet sama Reval."
"Maksud lo?"
Tak menghiraukan pertanyaan dari Zahra, Dini angkat tangan.
"Ya Dini, kenapa?"
"Gini Bu, gimana kalau Zahra saja yang jadi perwakilan kelas kita. Zahra kan pintar nyanyi. Gimana, setuju gak?"
"SETUJU!" jawab teman-temannya serempak.
"Zahra gimana? Kamu mau?"
![](https://img.wattpad.com/cover/205628843-288-k971155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
JugendliteraturBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...