BAB 56

442 31 4
                                    



H A P P Y R E A D I N  G


Sudah hampir lima belas menit Jessica menunggu Bintang di kelas. Namun cewek itu tak kunjung datang. Sampai ia bosan sendiri menunggu kedatangn temannya itu.

“Bintang mana sih? Lama banget perasaan,” kesal Jessica. Ia kemudian memutuskan untuk menghubungi Bintang, namun sialnya, ponsel cewek itu ada di dalam tasnya.

“Yaelah.” Jessica kemudian menyimpan ponselnya di dalam saku.

“Apa Bintang ke kantin duluan sama Reval ya?” pikirnya.

Jessica lalu bergegas menuju kelas 12 IPS 2 untuk memastikan benar atau tidaknya.

Sesampainya di depan kelas 12 IPS 2, Jessica secara kebetulan berpapasan dengan Dino yang baru saja keluar kelas dan hendak menuju toilet.

“Eh Jess,” sapa Dino. “Nyari Vano?” tambahnya lagi.

“Iya No, panggilin dong.”

Dino mengangguk. Ia berbalik arah kemudian meneriaki nama Vano. “VANO! PACAR LO NYARI!” pekiknya. Ia lalu kembali menghadap Jessica sambil cengengesan. “Sorry, gue lagi seneng soalnya makanya teriak, hehe.”

Jessica hanya memutar bola matanya malas, sambil bersidekap dada.

Tak perlu menunggu lama, Vano keluar dari kelas menghampiri Jessica dengan senyuman manisnya.

“Tumben ngajak duluan, biasanya aku yang ngajak,” sindir Vano menyentil dahi Jessica.

Jessica meringis, memukul bahu Vano. “Jangan ge er dulu Vano! Aku ke sini mau—“

“Mau ketemu sama cowok yang kamu sayangkan?” potong Vano menyisir rambutnya ke belakang dengan gaya sok kerennya. Dino yang mendengarnya ingin muntah seketika.

“Alay banget si Vano,” bisiknya kepada dirinya sendiri. “Udah woy, gue jadi mual dengernya sumpah.” Dino menatap Vano jijik.

“Apasih, sirik aja lo!”

Mata Jessica terbuka lebar kala melihat Reval ikut keluar dari kelas dan menghampiri ketinganya.

“Reval?” Jessica kaget. “Lo kok di sini, lo bukannya bareng Bintang?”

Reval yang mendengarnya menjadi bingung. Sebelah alisnya terangkat ke atas.

“Kenapa?” tanyanya datar.

“Tadi Bintang disuruh sama Pak Amin buat naruh bola baske di gudang olahraga, tapi sampe sekarang belum balik. Gue udah telpon tapi hpnya di tas. Gue kira dia ke kantin bareng lo tapi—“

Belum sempat Jessica menyelesaikan ucapannya, Reval pergi setengah berlari menuju gudang olah raga, disusul Vano dan Jessica. Sedangkan Dino masih diam di tempat.

“Anjing! Mana lagi kebelet.” Dino mencak-mencak tak jelas. “Gue boker bentar ya, nanti gue nyusul!”

(*****)

Reval, Vano dan Jessica berdiri di depan pintu gudang. Keadaan sangat sepi karena letaknya berada di pojok, dan jarang siswa yang datang ke tempat itu, kecuali untuk mengambil peralatan olahraga.

“Jangan-jangan Bintang di dalem,” ucap Vano memandang ke arah Reval.

Reval diam tak menjawab. Ia mencoba membuka pintu gudang yang tertutup, namun rupanya pintu itu sengaja dikunci.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang