"Thanks ya Jess, Dino, Vano. Kalian udah nganterin gue. Gue..."
"Bintang," potong Dino. "Lo kalo ada apa-apa jangan sungkan buat minta tolong sama kita ya."
Bintang hanya tersenyum simpul. Ia merasa terharu memiliki teman seperti mereka.
"Makasih sekali lagi." Suara Bintang kembali serak.
"Bintang." Vano memegang sebelah bahu Bintang. "Lo tetap semangat. Jangan terlalu dipikirin."
Mengangguk, Bintang kembali tersenyum. "Iya, Vano."
"Yaudah kalo gitu, Bintang lo masuk gih istirahat. Besok kita ketemu di sekolah. Jangan lupa makan ya," kata Jessica memeluk lembut sahabatnya.
"Iya Jess."
"Oke kalo gitu, kita pulang dulu," pamit Dino yang di ikuti oleh Vano dan Jessica.
(****)
Malam harinya, Reval tengah duduk di belakang rumahnya sambil membaca buku ditemani oleh sinar rembulan.
Fokusnya hilang seketika saat Bintang kembali memenuhi kepalanya. Reval menutup bukunya dan menaruhnya di meja.
"Bintang... Apa gue sejahat itu--"
"Reval," panggil Santi yang tiba-tiba berdiri di depannya.
"Kamu lagi mikirin apa, hmm? Ada masalah? Cerita sama Mama."
Reval tersenyum tipis. "Enggak Ma, gak kenapa-kenapa."
"Bener?"
"Hm," jawab Reval. "Mama kesini ngapain?"
"Oh iya. Itu, kamu ada yang nyariin," tutur Santi.
"Siapa?"
"Ada, kamu keluar aja. Mereka udah nunggu."
"Iya Ma." Reval mengangguk lalu pergi ke depan rumah.
Saat sampai di ruang tamu, Reval melihat dua cowok yang tengah duduk di tangga depan pintu.
Reval mengernyitkan dahi. "Vano, Dino," panggil Reval membuka pintunya lebih lebar.
"Eh Bro, asem banget muka lo. Gak seneng kita kesini?" tanya Dino berbasa-basi.
"Kenapa?"
"Lo nggak nyuruh kita masuk?"
"Yaudah masuk." Reval mempersilahkan.
"Gak jadi deh. Di sini aja," sahut Vano cengengesan. "Oh ya btw gue kesini karena ada yang mau ketemu sama lo."
"Siapa?"
"Ini si Dino. Woy Dino, ngomong napa lo. Diem-diem mulu!"
"Gue cuma mau minta maaf atas masalah yang kemarin-kemarin."
Dino berdiri menghampiri Reval yang masih diam di tempat. Ia mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat.
Reval tersenyum tipis. "Gak papa. Udah gue maafin. Lagian gue yang salah," jawab Reval.
"Ya emang lo yang salah," sahut Dino dengan gamblangnya.
"Woy udah. Jangan mancing keributan napa."
(****)
Masalah antara Reval dan Dino telah selesai. Kini keduanya telah tampak seperti biasanya.
"Val lo udah tau kan masalah Bintang?" tanya Dino menoleh ke arah Reval yang tengah meneguk minumannya.
"Iya. Gue nggak sengaja denger waktu kalian di gazebo. Sorry," sahut Reval tanpa menoleh.
"Iya. Gue kasian sama Bintang. Lo tau nggak dia abis di bully," tutur Vano mengingat kejadian di sekolah tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...