Sementara itu di SMA Citra Bangsa. Risa duduk melamun di belakang gudang sekolah dengan wajah gusar. Sesekali ia memeriksa ponselnya untuk mengecek pesan, namun nihil.
"Risa?" seorang cowok datang menghampirinya dengan tiga cowok di belakangnya.
"Rega?" Risa berdiri. "Eh ada Ido, Budi sama Egi juga?"
"Kenapa Ris?" Rega duduk di sebelah cewek itu sedangkan Ido, Budi dan Egi duduk di sebelah mereka.
"Mumpung lo berempat ada di sini, gue mau minta tolong, boleh?"
Keempat cowok itu saling menoleh satu sama lain. Lalu mengangguk secara bersamaan di detik berikutnya.
"Gue diundang sama Mia, anak SMA Padri. Dia ngundang The Viber nanti malam sebagai tanda damai."
"Terus?" Rega melipat kedua tangan di depan dada.
"Ya, gue takut ini cuma iming-iming dia aja buat ngehajar kita semua. Jadi gue minta tolong sama kalian buat jadi backing kita."
Ekspresi dari keempat cowok itu mulai berubah.
"Mia yang suka balap liar itu?"
"Iya," jawab Risa.
"Wait. Sebenarnya yang punya masalah sama Mia siapa sih? Perasaan dari kelas 10 si Mia ganggu kalian terus." Egi menggaruk tengkuknya.
"Yang punya masalah sama Mia itu gue. Mia ngincer gue dari dulu, gara-gara pacar dia selingkuh sama gue. Dan sekarang dia juga ngincer The Viber," kata Risa menjelaskan.
"Pliss kali ini aja, bantu gue," pinta Risa memohon.
"Oke. Lo telpon gue aja. Tapi gue enggak bisa lama-lama. Gue nanti malam ada urusan."
"Oke nanti gue kabarin."
"Lo beneran mau main golf?" tanya Ido serius.
Budi menoyor kepala temannya itu. "Tolol! Siapa yang mau main golf, Ido?"
"Lah itu?"
"Udah ah! Kuping lo mana sih tadi?!"
Ido menyengir. Di antara teman-temannya Ido memang paling lola, paling gesrek. Terkadang ia sering menggombal, hingga di sebut sebagai pangeran Bucin oleh The Viber, karena sering merayu Ninda dengan gombalan maut.
¤¤¤¤
Bintang duduk di kursinya bersama Jessica yang di sampingnya. Bintang menopang wajahnya dengan telapak tangan yang di atas meja.
Ia terus memikirkan bagaimana cara agar bisa mendapatkan biodata kedua cowok nolep itu. Kayaknya gue kurang usaha, gumam Bintang.
Ia akan melakukan apapun untuk mendapatkan biodata serta tanda tangan Reval dan Vano. Karena itu merupakan syarat agar ia tidak di uber lagi oleh Bu Vina saat telat. Dan ia bisa bebas masuk sekolah terlambat tanpa harus takut di hukum lagi.
¤¤¤¤
Sekitar delapan menit lagi bel untuk istirahat akan berbunyi. Cewek dengan gelang hitam di tangan kirinya itu terus-menerus memperhatikan jam dinding yang ada di atas papan tulis, sedari tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...