BAB 80

323 34 1
                                    

Oke gais. Sebelum lanjut membaca, author mau kenalin cerita baru nih. Jangan lupa di baca/ dimasukkan ke reading list kalian ya. Thankyou:*

 Thankyou:*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tiba-tiba pintu kamar Bintang terbuka, menampilkan Reval dengan wajah datarnya. Dengan cepat Bintang mengusap air matanya dan memberikan senyuman manis pada Reval.

Reval duduk di kursi sebelah Bintang. Ia menatap Bintang tajam.

"Kenapa nggak bilang kalo lagi sakit parah?" tanya Reval dingin dengan suara sedikit bergetar.

Bintang tersenyum pura-pura tidak mengerti. "Gue nggak sakit parah. Cuma--"

"Gagal ginjal."

Skak. Bintang terdiam. Nafasnya sesak, dadanya terasa nyeri. Rahasianya kini terbongkar. Reval sudah tahu tentang penyakitnya.

"Lo masih bilang kalo gagal ginjal nggak parah, iya?!" Tanpa sadar Reval membentak Bintang.

Bintang menutup matanya, kaget karena Reval membentak dirinya.

"Kenapa marah?" lirih Bintang dengan mata berkaca-kaca.

Reval yang sadar, langsung mengusap wajahnya kesal. Kenapa ia membentak cewek itu.

"Maaf." Reval meraih sebelah tangan Bintang. "Kenapa Lo nggak bilang sama gue? Gue marah, kenapa gue tau semua ini lewat orang lain."

"Kenapa lo juga nggak cerita kalo lo sama nyokap gue udah kenal lama. Lo pura-pura nggak kenal sama nyokap gue padahal nyokap gue Dokter pribadi lo?"

Setelah berpura-pura kuat, akhirnya pertahanannya runtuh. Bintang menangis. Ia menangis terisak.

"Gue nggak mau lo khawatir Val. Gue tau lo bakal khawatir. Gue nggak mau siapapun tahu tentang sakit gue, Val."

Reval membuang nafas kasar. Ia meraih sebelah tangan Bintang dan menempelkan pada pipinya.

"Gue mohon sama lo, jangan nyimpen masalah sendiri lagi." Mimik wajah Reval terlihat serius.

Bintang mengangguk. "Iya. Makasih ya Val."

"Sekarang lo istirahat ya." Reval merapikan selimut Bintang.

"Jessica, Vano sama Dino mana?"

"Mereka gue suruh pulang, kasian Jessica. Nanti malam mereka kesini lagi."

Bintang mengangguk lalu tersenyum. Reval masih mengenggam erat tangannya.

"Udah, sekarang tidur ya. Gue temenin," ucap Reval mengelus lembut rambut Bintang.

"Iya, makasih sekali lagi." Bintang memejamkan kedua matanya. Sementara Reval masih tak menyangka Bintang tengah mengidap gagal ginjal.

(***)

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang