Di rumah Reval sedang ada tamu. Tamu yang tak di undang dan yang tak pernah di harapkan olehnya.
Niatnya sepulang sekolah untuk beristirahat gagal karena ada Zahra. Cewek dengan baju seragam yang masih melekat di tubuhnya itu datang sendiri dengan membawa banyak sekali makanan.
Rumah sedang sepi hari ini. Mamanya Reval belum pulang kerja, biasanya pulang malam. Papanya? Papanya sedang tidak ada di Indonesia. Pria itu berada di Australia-negara asalnya. Louis, pria itu memang asli Australia. Itulah yang membuat wajah Reval sangat sempurna. Gennya sangat bagus.
Reval yang menggunakan kaos putih dengan celana selutut bewarna hitam itu mempersilahkan Zahra duduk pada sofa yang bewarna krem.
"Reval, ini gue bawain makanan," ucap Zahra semangat sambil menunjukkan dua kantung plastik besar yang penuh dengan makanan.
Lain halnya dengan Reval. Cowok itu biasa saja, bahkan ia memandangnnya tak selera.
"Lo mau apa?" tanya Reval langsung ke intinya, atau to the point.
Ekspresi wajah Zahra berubah seketika, ada perasaan kesal, malu, marah dan sebagainya.
"Gak kok, gue cuma mau ngasih ini doang." Zahra berusaha tersenyum, walaupun ia sedang kecewa. Di taruhnya kantong keresek besar itu di atas meja.
"Mmm maaf. Gue ganggu lo, ya?" Tanpa perlu dijawab, sebenarnya Zahra sudah tahu kalau kehadirannya telah mengganggu cowok ini. Dari ekspresi wajahnya saja, sudah bisa menjawab.
"Yaudah kalau gitu. Gue pulang dulu, ya, Reval. Maaf kalau gue ganggu," kata Zhra tersenyum hambar. Ia kemudian keluar dari rumah besar itu.
Setelah punggung cewek itu menghilang dari matanya, Reval lalu merogoh saku celananya, mengambil ponsel yang menggunakan case bendera inggris itu.
SODIN COGAN
(Sobat Dino Cowok Ganteng)Reval: Nanti malem ke rumah. Banyak makanan.
Dino: Siap bos. Pasti.
Vano: Soal makan aja cepet lo, No.
Dino: Yaiyalah, namanya makanan.
Dino: Gue kayaknya perlu puasa deh, biar nanti malem bisa ngabisin.
Vano: Gausah hidup lu mending. Ngabisin beras emak aja!
Dino: Perkataanmu sangat menusuk batin, mazzz.
Vano: Alay.
Setelah menyimpan ponselnya di saku celana, Reval meraih dua kantung plastik isi makanan itu dan di bawanya masuk ke dalam kamar. Ia sering sekali mendapat titipan makanan dari para REVALLER, namun ia tak pernah memakannya. Palingan Dino dan Vano yang di suruhnya untuk menghabiskan.
(****)
Sesampainya Bintang didepan kafe, Bintang segera masuk kedalam kafe tersebut, mrncari keberadaan Rega.
Netranya ia edarkan menjelajah seisi kafe, hingga ia menukan sosok cowok mengenakan jaket hitam, tengah duduk di ujung.
Bintang sudah tahu itu Rega, karena perawakannya.
"Rega," sapa Bintang mengambil tempat duduk di depan cowok itu. "Udah lama, ya? Sorry, ya, ada gangguan tadi di parkiran," tambah Bintang lagi.
"Iya, enggap papa. Santai aja." Rega memasang senyuman indahnya. Senyuman yang sangat indah.
Rega, cowok yang memiliki tinggi 180 cm itu memiliki tubuh yang sangat atletis. Rambutnya yang hitam legam, tatapannya yang tajam serta bibirnya yang merah. Ada satu hal yang membuat Bintang kagum kepada Rega. Cowok itu paling anti main ke kelab, minum alkohol dan tawuran. Ya, walaupun wajahnya seperti troublemaker kelas kakap.
![](https://img.wattpad.com/cover/205628843-288-k971155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...