Bintang terus-menerus tersenyum ketika berjalan menuju kelasnya, mengingat rencananya berjalan mulus hari ini. Juga melihat wajah cemburu Zahra, sangat membuatnya senang.
Jessica pun begitu, ia ikut senang. Walaupun sebetulnya ia tak tahu rencana Bintang, namun ia akan selalu mendukung.
"Bintang," panggil Jessica.
Cewek yang masih berjalan di sebelahnya itu menoleh. "Kenapa?"
"Lo beneran bakal pulang bareng sama Reval?"
Bintang tersenyum sinis. "Ya enggaklah, Jess," jawab Bintang mantap. "Lagian mana mau gue dianterin sama cowok bisu kayak dia, gila aja," tambahnya lagi.
Benar juga, mana mungkin Bintang mau pulang bersama dengan cowok bisu seperti Reval. Yang ada, mulut Bintang akan berbusa karena lelah mengoceh dengan Reval.
"Oh." Jessica mengangguk paham. Berarti dugaannya benar kalau Bintang punya rencana lain yang sudah ia siapkan.
"Terus?"
"Apanya?" Bintang menaikkan sebelah alisnya.
"Ya, rencana lo apa?"
Bintang diam sebentar, menimang-nimang apa yang akan ia katakan. "Emm." Bintang kembali tersenyum licik. "Lo liat aja nanti, oke?"
Jessica mengangguk mengiyakan.
Bintang lanjut berjalan mempercepat langkahnya mendahului Jessica.
"Eh, eh, eh... Bintang, mau kemana lo?" tanya Jessica masih diam di tempatnya.
Bintang menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang. "Kelas lah Jess, mau kemana lagi?" sahut Bintang.
Jessica menepuk dahinya. "Kelas lo di sini bodoh! Lo kelolosan."
Bintang menengok kearah pintu kelas yang di depannya, pintunya bertuliskan 12 ipa 4. Benar, ia kelolosan. Bintang terkekeh sebentar, rupanya ia sampai lupa letak kelasnya karena saking senangnya.
Ia lalu putar balik, menghampiri Jessica yang menatapnya heran.
"Over Excited gue," aku Bintang terkekeh.
"BANGAK!" cerca Jessica menyentil dahi sahabatnya itu, kemudian masuk kedalam kelas.
Bangak (Bodoh)
(*****)
Setelah bel berbunyi, Bintang dengan segera memgemasi buku-bukunya.
"Good luck, ya, Ntang," ucap Jessica lemas, menopang dagu dengan tangannya.
Bintang menoleh sebentar. "Thanks," jawab Bintang singkat. "Nggak pulang, lo?"
Jessica menggeleng. "Enggak. Ada eskul hari ini." Jessica memang tidak bisa pulang, karena 15 menit lagi eskul voli akan di mulai. Jadi, mau tak mau ia harus tetap di sekolah.
"Yaelah, udah kelas 12, masih aja ikut eskul," sindir Bintang. "Gue dong, udah vakum."
"Apaan dah. Orang dari kelas 10 lo enggak pernah ikut eskul. Cuma numpang nama doang," sahut Jessica tak terima.
Bintang terkekeh. Ia ingat, dulu setiap ada perwakilan eskul masuk ke kelasnya, ia selalu ikut menulis nama. Hampir semua eskul, nama Bintang ada di sana. Namun, satupun tak pernah Bintang hadiri.
"Yaudah, gue duluan, ya. Baek-baek lo. Jangan ngelamun," pamit Bintang lalu meninggalkan kelas.
(****)
Sesampainya di parkiran, Bintang mencari-cari Reval. Ia tak melihat cowok es itu di sini.
"Jangan-jangan tu cowok udah pulang duluan," ucap Bintang menduga-duga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...