BAB 23

646 35 0
                                    

Jessica terkejut, secepat kilat ia berlari masuk ke lapangan basket untuk menghampiri Bintang yang tergeletak.

Bintang masih diam mematung memegangi kepalanya yang sedikit terasa pusing. Beberapa siswa yang tengah bermain basket pun ikut menghampiri dirinya.

"Lo enggak papa, Ntang?" tanya Jessica panik sambil memegangi bahu Bintang.

Bintang menggeleng. "Enggak, gu- gue enggak papa," dusta Bintang. Padahal kepalanya terasa pusing.

Jessica menatap sinis Reval yang masih berdiri, diam membeku tanpa ekspresi itu.

"Lo tanggung jawab dong!"

Reval masih diam, tak ingin membalas perkataan dari Jessica. Meladeni Jessica sama artinya dengan meladeni Bintang. Kedua cewek itu sama-sama gila, aneh, biang onar, dan yang paling penting, keduanya sama-sama berisik.

"Budek lo, ya? Tanggung jawab gak!" ketus Jessica. Semua pasang mata mengarah kepada Reval. Cowok yang yang masih setia dengan wajah monotonnya. "Jangan bilang lo gak bera-"

"Gue tanggung jawab," sergah Reval cepat, tak mau ambil pusing. Padahal ini jelas-jelas bukan salahnya.

(*****)

Sementara itu di kantin, Vano dan Dino tengah enak-enaknya menyantap kolak buatan Mpok Mitay. Kolak kuah pinky baby buatan Mpok Mitay yang merupakan salah satu menu baru di kantin.

"Sumpah, ini kolak enak banget parah," ucap Vano sambil menyeruput kuah kolak tersebut.

"Siapa dulu dong yang buat, Mpok Mitay, tay, tay, taylor swift," sahut Dino.

Vano terkekeh kemudian lanjut memakan kolaknya itu. Tak lama kemudian, Mpok Mitay datang menghampiri dengan wajah sumringah. Ia lalu duduk di depan kedua cowok berseragam olahraga itu.

"Gimana? Kolak kuah pinky baby buatan Mpok, maik gak?"

Vano menatap Dino sebentar, kemudian balik menatap Mpok Mitay.

"Maik apaan, Mpok?" tanya Vano bingung.

Mpok Mitay terkekeh. "Maik itu bahasa Sasaknya enak," jelas Mpok Mitay yang di balas anggukan oleh Dino dan Vano.

"OOOOHHH," jawab Vano mulai lebay.

"Jelas enaklah, Mpok. Kolak kuah Pinky baby-nya paling feeling good, lah." Vano menautkan jari jempolnya.

"Jelas dong, siapa dulu yang buat...." Dino menggantungkan ucapannya.

"MPOK MITAY, TAY, TAY, TAYLOR SWIFT!" ucap keduaanya heboh yang terdengar oleh seisi kantin. Namun beruntung, kantin masih sepi, karena semua siswa masih berada di kelas masing-masing untuk mengikuti KBM.

Mpok Mitay geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol dua pemuda yang selalu membuat kehebohan di kantin itu.

"Ini Vano sama Dino kenapa enggak olahraga?"

Vano menelan kolak yang ada di dalam mulutnya. "Males, Mpok. Lagian guru olahraganya gak ada."

"Terus Reval, kemana?"

"Reval mah rajin Mpok. Lagi nyari jati diri dia," jawab Dino mulai ngawur.

"Aok, gto." Mpok Mitay mengangguk saja.

"Lagian juga...." Dino ikut angkat bicara. "Di lapangan panas, enggak enak. mending di sini, jadi ngerasa...."

"Hey feeling good, like asu." Vano dan Dino bernyanyi lagu yang lagi viral-viralnya serta memperaktikan gerakan seperti yang pernah mereka tonton di ponsel.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang