BAB 49

476 31 0
                                    

SELAMAT MEMBACA


“Em, Reval,” panggil Bintang saat berjalan di sebelah cowok itu.

“Apa?” sahut Reval tanpa menoleh ke arah cewek yang tengah berbicara padanya.

“Lo sama Zahra jadi perwakilan kelas buat pensi hut sekolah ya?”

“Hm. Kenapa?”

“Enggak ada sih. Lo mau nyanyiin lagu apa?”

“Gak tahu.”

“Suara Zahra pasti merdu. Ya kan Val? Pantesan dia dipilih, apalagi bakalan duet sama lo. Kelas lo bakalan jadi sorotan. Cewek cantik, pinter dan berbakat seperti Zahra, duet bareng lo, cowok famous di sekolah.” Bintang tersenyum kecut. Ia jadi sadar suatu hal. Jika dibandingkan dengan Zahra, ia tidak ada apa-apanya.

Reval tak menggubris ucapan ceweknya itu. lagian sejak kapan Bintang suka membandingkan dirinya dengan orang lain. Apalagi dengan Zara yang notebene musuhnya.

“Pasti lo seneng banget bisa nyanyi bareng Zahra.”

Reval menghentikan langkahnya secara tiba-tiba, dan di ikuti oleh Bintang. Ia menoleh ke arah cewek itu dan menatapnya lekat-lekat.

“Jangan bahas hal yang bikin lo sakit.”

Bintang diam sebentar sebelum kembali berbicara.

“Tapi bener kan, Zahra itu—“

“Gue suka lo, bukan Zahra.” Setelah mengucapkan itu, Reval berjalan duluan meninggalkan Bintang dengan kondisi jantung yang tak membaik.

Ucapan cowok itu sukses membuat Bintang hampir kejang-kejang.
Bintang tersenyum, ia jadi gemas sendiri.

“REVAL TUNGGUIN!” Bintang berlari menyusul Reval yang sudah jauh di depannya.

(****)

Seorang cowok berseragam sekolah dengan penampilan acak-acakan mondar-mandir tak jelas di pasar malam. Seperti orang yang sedang ngelindur, Dino hanya mengelilingi tempat ini tanpa tujuan yang jelas.

“Udah jam delapan, mereka pada kemana ya?” Ia berkeliling mencari keberadaan Reval, Vano, Bintang dan Jessica, namun tak di temukannya.

Dino kemudian mengeluarkan ponselnya dan mengirimkan pesan.

SODIN COGAN

Dino: Woe lo pada di mana? Udah malem, ayo pulang.

Reval: Udah pulang.

Vano: Kita udah pulang dari set tujuh gblk!

Vano: Lo sih, kelayapan ga jelas.

Dino: Jahat bener kalian mentang-mentang udah punya pacar, temen di tinggalin!


Vano: Ya maap. Lo marah, No?

Dino: Ya marah lah!

Reval: Rumah gue lagi banyak makanan.

Dino: OTW VAL, OTW! NGENGG!

Vano: Anjir, disebutin makanan langsung bagus moodnya.

(****)

Bintang tersenyum kecil menatap sebotol minuman dan sebuah kotak berisi sandwich yang ia buat khusus untuk sang pacar. Ya, cowok itu adalah pacarnya sekarang.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang