Maaf. Gue udah jahat sama lo. Gue janji akan balik seperti Erik yang lo kenal dulu. Erik sahabat lo yang selalu ada buat lo."
Bintang mengangguk, dengan air mata bahagia. Ia mempererat pelukannya pada Erik.
Jessica memeluk Vano dari samping. Ia menjadi lega setelah mendengar semuanya.
Sementara itu, Dini semakin panas melihat adegan pelukan antara Bintang dan Erik. Ia sudah tak tahan. Tanpa pikir panjang ia datang dan menghampiri semuanya.
Dengan kasar, Dini menarik paksa Bintang agar melepas pelukannya pada Erik. Bintang kaget bukan main. Dan dengan keras, Dini menamparnya.
Semua yang ada disana terkejut, termasuk Zahra dan Ela yang masih diam ditempat, memperhatikan dari kejauhan.
"Jangan genit lo jadi cewek!"
Reval tak tinggal diam. Ia menarik Bintang kedalam pelukannya, memberikan perlindungan.
"DINI!" bentak Erik menatap Dini nyalang.
Dini menoleh, dan tanpa segan Erik balas menampar Dini di depan semuanya.
Dini terkejut. Erik menamparnya. Apakah ini mimpi?
"Rik jangan kasar," tegur Dino pelan. Walaupun ia juga kesal dengan Dini, tapi tetap saja Dini adalah perempuan dan perempuan tidak boleh dikasari.
"Erik! Kamu apa-apaan sih? Kok kamu nampar aku? Aku pacar kamu loh, Rik."
"Sekarang gue mau kita putus!"
Dini menatap Erik tak percaya. Ia tak terima ini. Semua ini pasti karena Bintang.
Ia menoleh pada Bintang, yang masih berada dipelukan Reval.
"Bintang, ini pasti gara-gara lo kan!" Dini hendak menjambak rambut Bintang, namun ia ditarik kasar oleh Erik.
"Ini nggak ada hubungannya dengan Bintang! Asal lo tau, gue macarin lo cuma buat ngebales sakit hati gue ke Bintang, dan sekarang itu semua udah terbalas. Satu lagi, gue udah baikan sama Bintang. Jadi gue udah nggak butuh lo sekarang!"
Bagai tertancap belati, hati Dini terasa pedih. Jadi selama ini, Erik memancari dirinya hanya sebagai alat untuk membalas sakit hati cowok itu.
"Tega kamu Rik. Erik aku mohon--"
"Pergi lo sekarang!"
"Erik..." Dini menggenggam tangan Erik.
"Pergi atau mau gue kasarin?"
Dengan hati yang terluka, Dini pergi setengah berlari meninggalkan semuanya.
Erik menatap Bintang yang masih berada dipelukan Reval. Ia berjalan mendekat.
"Lo Reval?" tanya Erik. Reval mengangguk. "Jaga Bintang. Gue yakin lo cowok yang tepat buat dia." Erik menepuk bahu Reval.
Erik mempercayai Reval untuk menjaga Bintang, bukan tanpa sebab. Ia ingat dulu Reval yang telah melindungi Bintang, waktu ia hendak menampar cewek itu.
"Rega." Rega mendengat. "Sebenarnya gue masih marah sama lo. Tapi, gue akan berusaha buat maafin lo. Gue males berantem sama lo lagi. Kita damai aja."
Rega tersenyum tipis. Erik menghampirinya dan keduanya berpelukan sebentar sebelum akhirnya Erik pamit untuk pulang.
Kini tinggal Rega, Bintang, Reval, Vano, Jessica, Dino dan Niva. Semua tatapan tertuju pada Rega.
Rega menatap Reval yang juga tengah menatapnya.
"Erik benar. Lo cowok yang tepat buat Bintang. Gue minta sama lo jangan sakitin Bintang lagi. Gue nggak mau liat dia nangis lagi gara-gara lo. Kalo lo sampai bikin dia nangis lagi." Rega menggantungkan ucapannya. "Lo akan berurusan sama gue dan Erik."
![](https://img.wattpad.com/cover/205628843-288-k971155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
किशोर उपन्यासBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...