Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore, sebentar lagi magrib. Namun Bintang masih belum pulan sekolah. Bahkan mengirim pesan pun tidak. Biasanya jika cewek itu akan telat pulang, selalu mengabari, namun tidak dengan hari ini.
Hal itu membuat Rina khawatir. Ia tak pernah melarang Bintang untuk pulang terlambat entah itu untuk urusan sekolah ataupun main.
Namun karena kondisi Bintang sering drop, membuatnya lebih khawatir.“Bintang mana ya? Gak biasanya pulang telat tanpa ngabarin dulu.” Rina mondar-mandir di ruang tamu menunggu kepulangan Bintang.
“Oh iya, tanya ke Jessica aja kali. Siapa tau lagi bareng sama Bintang.” Rina kemudian meraih ponselnya yang ada di atas meja.
“Halo?”
“Eh, halo Tante,” sahut Jessica disana.
“Jessica, Bintang lagi sama kamu gak Nak? Soalnya Bintang gak ada ngabarin Tante. Dihubungin juga nomernya gak aktif.”
Jessica terdiam. “Loh jam segini Bintang belum pulang?” tanya Jessica pada dirinya sendiri dengan suara pelan. “Kemana tuh anak?”
“Halo Jess? Bintang lagi sama kamu kan?”
“Em Bintangnya gak—“
Belum sempat Jessica menyelesaikan ucapannya, ia mendapatkan sebuah pesan dari nomer tak dikenal. Dengan cepat Jessica membacanya.
+628755***
Ini gue Bintang. Gue minta tolong. Kalo Nyokap gue nyari, bilang aja gue lagi ada sama lo. Thanks.“Halo Jess? Kenapa diem, Nak?” suara di seberang sana terdengar sangat khawatir.
“Em, ini Tante. Bintangnya lagi sama Jessica kok. Handphonenya Bintang lowbat, ini lagi di charger,” dusta Jessica. Ia merutuki dirinya sendiri karena telah berbohong pada orang tua.
“Oh gitu pantesan. Bintangnya mana? Tante mau ngomong bentar.”
“Mampus gue!” Jessica mencari-cari alasan.
“Ma-maaf Tante. Bintannya lagi tidur, soalnya tadi abis ngerjain tugas banyak banget. Ini aja belom selesai. Sampe-sampe Bintang mau nginep, Tante.”
“Oh gitu, yasudah. Nanti kalo Bintang udah bangun suruh telpon Tante ya.”
“Iya Tante.”
(***)
Malam ini Bintang sedang ada di rumah Niva. Ia sudah mengganti pakaian sekolahnya dengan pakaian Niva. Ia datang diantar oleh Rega. Dan sekarang cowok itu sudah pulang.
Sejak tadi Bintang hanya terdiam dengan tatapan kosong. Ia hanya bicara saat meminjam ponsel Niva untuk mengirim pesan ke Jessica.
Walaupun Bintang tak bercerita, Niva bisa tau kalo cewek di sebelahnya ini sedang tidak baik-baik saja.
“Niv, temenin gue,” ucap Bintang kembali bersuara setelah beberapa saat terdiam melamun.
“Kemana?”
“Kelab,” sahut Bintang.
Niva mengernyit heran. Sebenarnya masalah apa yang tengah dialami temannya ini sampai-sampai memilih Kelab sebagai tempat pelarian.
Karena setaunya, selama ini Bintang tak pernah pergi ke Kelab saat ada masalah. Biasanya ia ke kelab hanya menemani Risa, Ninda dan yang lainnya. Dan itupun sangat jarang.
“Lo ada masalah apa sampe mau ke kelab?"
“Gue lagi gak mau ditanya-tanya.”
Niva mengagguk paham. “Yaudah ayo gue temenin. Kebetulan Risa lagi ada di sana.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...