"Lo?!"
"Kenapa?"
Mendengus, Bintang menatap mata cowok itu kesal.
"Ngapain lo tadi? Nguping?!" Bintang benar-benar geram dengan cowok itu, karena yang ditanya tak kunjung menjawab.
"Reval!"
Cowok yang bernama Reval itu mengeluarkan sebuah benda pipih dari dalam saku celananya. Ia lalu menekan sesuatu kemudian menunjukkannya pada Bintang.
Sebuah vidio yang berisi obrolannya dengan Jessica terekam jelas oleh ponsel Reval. Entah apa maksud cowok itu merekamnya, yang jelas, Bintang merasa terancam sekarang.
Bintang melayangkan tangannya untuk meraih ponsel itu dan berniat menghapusnya, namun ia kalah cepat. Reval lebih dulu memasukkannya pada saku celananya.
"Please deh, faedahnya apasih lo nyimpen vidio gue?" dengus Bintang , berkacak pinggang.
Reval hanya diam dengan ekspresi andalannya. Sebelah tangannya ikut ia masukkan ke dalam saku celananya.
"Reval, hapus gak!"
"Gak."
"Hapus!"
"Gak."
"Hapus atau..."
Reval menaikkan sebelah alisnya. Rasanya ia ingin tertawa ketika mendengar cewek gila di depanya ini berniat mengancamnya.
"Apa?"
Bintang diam sebentar, memikirkan apa yang akan ia katakan.
"Atau hidup lo gak bakalan tenang," ancam Bintang di sertai dengan wajah ragunya.
Bukannya takut, Reval malah tertawa, namun dalam hati. Ancaman itu terdengar seperti sebuah lawakan, sungguh. Hal yang sangat tidak mungkin jika ia takut karena di ancam oleh seorang cewek gila seperti Bintang.
"Sorry, tapi gue gak takut," ucap Reval lalu pergi meninggalkan Bintang dengan perasaan yang campur aduk.
Ada rasa kesal karena cowok itu tidak mau menghapus vidionya, dan juga rasa malu karena ia telah mengancam seorang cowok dingin seperti Reval.
"Ihh ... lo bodoh banget sih Bintang!" Bintang mengepal kedua tangannya sambil menatap punggung cowok itu yang sudah menghilang.
(.....)
Ruang kelas 12 IPA 3 begitu ribut dan heboh. Ada siswa yang bernyanyi, berjoget, bahkan ada beberapa siswa yang sujut sukur.
Bukan tanpa sebab, setelah capek berolahraga mereka mendapat kabar kalau guru Kimia tidak bisa masuk hari ini. Mereka sangat senang, terlebih lagi Jessica yang sangat tak suka dengan pelajaran itu.
Tak usah di tanya alasannya, melihat tulisan "Nacl, Hcl" pada buku catatannya saja sudah cukup membuatnya pusing, apalagi jika membahas tentang lainnya.
Apalagi jika disuruh menghafalkan tabel homolog, sungguh ia tak bohong. Ia sangat benci itu.
"Ntang, lo enggak seneng apa? Diem-diem aja." Jessica menyenggol lengan Bintang yang menopang dagunya.
Bintang berdecak, menatap Jessica sinis.
Sadar dengan respon tak mengenakkan dari sahabatnya itu, Jessica lebih memilih diam dan duduk di bangku sebelah. Tempat dimana teman-temannya yang cewek tengah bergosip.
Bintang masih terdiam, bergelut dengan pikirannya. Sesekali ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal sama sekali. Ia memikirkan bagaimana caranya agar videonya yang ada di ponsel Reval bisa ia hapus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...