BAB 43

527 36 2
                                    

Sesampainya di sekolah, Bintang langsung masuk ke kelasnya.

Biasanya ia akan pergi ke kantin membeli minuman terlebih dahulu untuk Reval. Namun kali ini tidak. Ia sangat malas menjadi pusat perhatian, apalagi dengan kondisi kakinya yang diperban.

Akhirnya ia meminta tolong pada Jessica untuk membeli minuman sekaligus memberikannya langsung pada Reval.

(*****)

Hubungan Reval dan Vano masih kurang baik. Pasalnya tak ada satupun yang mau mengalah di antara keduanya.

"Sampe kapan lo berdua mau saling giniin terus?" Dino membuka suara.

Vano memasang wajah kesalnya dengan kedua tangan dilipat di depan dada. Sedangkan Reval hanya memasang wajah datarnya.

"Permisi." Jessica berdiri di depan pintu kelas yang terbuka.

Sontak kehadiran Jessica menarik perhatian ketiga cowok yang tengah duduk saling membelakangi di bangku paling pojok tersebut.

Jessica kemudian masuk dan menghampiri ketiganya.

"Kamu mau ngapain di sini?" tanya Vano perhatian. Ia menyelipkan beberapa helai rambut Jessica ke belakang daun telinga.

Jessica tersenyum mendapat perlakuan manis dan lembut oleh Vano.

"Ehem, kayaknya ada yang balikan nih," goda Dino di belakang.

Sementara Reval diam-diam memperhatikan Vano dan Jessica yang saling berbagi cinta.

"Boleh dong pajak balikannya," tambah Dino lagi.

"Berisik lo, No," kesal Vano. "Kamu mau ngapain?" Vano menarik sebelah tangan Jessica.

"Aku mau ngasih minuman ke Reval. Dari Bintang." Jessica menyodorkan botol yang sedari tadi ia pegang ke Reval.

Reval menerimanya tanpa sepatah katapun.

"Emang Bintang mana? Biasanya dia yang ke sini," ucap Vano.

"Bintang di kelas. Kaki dia sakit sampai di pakein perban. Kemarin abis nginjek paku," jelas Jssica yang sudah ditahu oleh ketiganya.

"Oh."

"Yaudah aku balik ke kelas dulu, ya. Bye." Jessica keluar dari kelas 12 ips 2 dan kembali ke kelasnya.

Reval diam dengan pikiran yang tak bisa lepas dari Bintang. Kali ini Reval benar-benar merasa bersalah.

Bagaimana keadaan cewek itu sekarang? Apakah cewek itu mau memaafkannya jika ia meminta maaf?

(*****)

Saat jam istirahat, Reval lebih memilih diam di kelas. Ia menolak ajakan Dino untuk pergi ke kantin bersama Vano. Bukan karena ia masih tak mau bicara dengan Vano, melainkan ia ingin menemui Bintang di kelasnya. Namun ia agak sedikit ragu.

Setelah meyakinkan diri, akhirnya Reval sampai juga di depan kelas 12 ipa 3. Kelas itu tampak sepi, mungkin karena siswanya pada pergi ke kantin.
Tanpa basa-basi ia masuk kedalam kelas tersebut dan menemukan seorang cewek yang tengah duduk sendiri memainkan ponsel.

Reval diam mematung memandang Bintang cukup lama, hingga Bintang menyadari keberadaannya.

Bintang terkejut, hampir teriak. Kenapa tiba-tiba cowok ini ada di ddepannya.

"Lo ngapain matung di situ? Gabut?" tanya Bintang yang sedikit kaget.

Reval tak menjawab, ia berjalan mendekat kearah Bintang dan duduk di sebelahnya.

"Lo ngapain di sini? Bukannya minuman lo udah gue kasih? Trus apa lagi? Oh atau lo mau nyalahin gue lagi karena gue udah—"

"Maaf," sergah Reval yang berhasil membuat Bintang bungkam.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang