E N D I N G
Reval berhenti di parkiran sekolah. Ia menghela nafas berat. Kenapa dunianya terasa sesulit ini setelah kepergian Bintang.
Malam ini sebenarnya adalah malam dimana ia akan menyatakan perasaannya pada Bintang, namun cewek itu sudah pergi sebelum ia menyatakannya.
"BINTANG! GUE SAYANG SAMA LO!" teriak Reval menyalurkan emosinya.
Dari belakang cowok itu, Zahra terdiam, melihat betapa hancurnya Reval setelah ditanggalkan oleh Bintang. Perlahan, ia berjalan mendekati Reval lalu meraih sebelah tangannya.
"Reval please. Gue mohon lupain Bintang. Bintang udah nggak ada Reval!"
Reval diam tak bergeming. Ia tak memperdulikan siapapun. Tatapannya kosong lurus ke depan.
"Reval... Bintang udah meninggal. Tolong lupain dia. Sekarang di sini ada gue. Ada gue Val yang sayang sama elo!"
Tanpa sadar Zahra telah menyatakan perasaannya pada Reval. Persetan dengan harga dirinya sebagai perempuan.
Reval menoleh, menatap Zahra tajam. Dahinya berkerut setelah mendengar pernyataan Zahra.
"Lo... Suka sama gue?" tanya Reval.
Zahra mengangguk sambil mengusap air matanya. Setelah sekian lama memendam perasaannya, tepat malam ini akhirnya ia bisa menyatakannya.
Reval tersenyum kecut. Ia melepas paksa tangan Zahra yang melingkar di tangannya.
"Sorry Zahra, gue gak bisa bales perasaan lo. Gue nggak cinta sama lo. Gue cuma cinta sama Bintang," ujar Reval yang semakin membuat Zahra menangis sesenggukan.
Setelah mengatakan itu Rebal pergi menjauh meninggalkan Zahra. Tangis Zahra kembali pecah. Ia ditolak mentah-mentah oleh Reval dengan alasan masih mencintai orang yang sudah meninggal.
"LO JAHAT REVAL!" Pekik Zahra disela isak tangisnya. Ia sudah memendam perasaannya selama tiga tahun lamanya, dan sekarang semuanya sia-sia. Cowok itu bahkan tak memiliki rasa sedikitpun padanya. Reval tidak mencintainya. Mau tak mau Zahra harus menerima kenyataan pahit itu.
(***)
Basecamp yang dulunya sangat ramai dipenuhi dengan canda tawa itu, kini menjadi sepi semenjak kepergian sang Ketua. Bintang, ya semenjak kepergiannya, anak-anak The Viber sudah tidak pernah lagi berkumpul. Semuanya mendadak hilang, tanpa kabar.
Namun berbeda dengan hari ini. Rega mengumpulkan teman-temannya untuk datang ke basecamp untuk mengenang masa indah mereka serta sebagai momen terakhir sebelum ia pergi ke luar kota.
"Thanks untuk semuanya," ucap Rega memandang lurus ke arah basecamp yang pintunya tertutup rapat.
Budi Ido, Ninda, Risa, Vira, Rega, Niva, Egi dan Mira berdiri memandangi sebuah rumah kecil sederhana yang pernah mereka sebut sebagai basecamp. Mereka sengaja berdiri seperti itu untuk mengenang semua kenangan yang pernah tercipta di sana. Rumah itu seolah menjadi saksi bisu semua perjalanan The Viber.
"Gue kira kita enggak akan pisah. Eh taunya..." Ninda tersenyum kecut. Matanya mulai berkaca-kaca.
Risa menoleh, merangkul pundak Ninda sambil mengelusnya. "Kita enggak akan pisah. Percaya sama gue, suatu saat nanti kita bakalan ketemu lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Genç KurguBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...