BAB 71

450 29 9
                                    

Hari-hari yang membosankan Jessica lewati sendiri tanpa ada sang sahabat yang menemani.

Ya, belajar sendiri, tidur saat jam kosong sendiri, jalan ke kantin sendiri dan banyak lagi hal-hal yang biasanya ia lakukan bersama Bintang kini hanya ia lakukan sendiri.

Seperti hari ini. Hari ini adalah hari ke empat Bintang tak masuk sekolah tanpa ada yang tahu apa sebabnya. Dan kebetulan hari ini adalah jadwal olahraga kelasnya.

Jessica melakukan pemanasan tak bersemangat.

"Selamat pagi anak-anak," sapa Guru olahraga.

"Pagi pak," sahut semuanya kompak.

"Baik. Sebelum masuk ke materi, Bapak akan absen dulu."

Sang guru mengabsen dari awal sampai akhir. Dan ada dua siswa yang tidak hadir yaitu Mumu si bencong dan Bintang.

"Ini Mumu kenapa tidak hadir? Ada yang tau?"

"Katanya lagi muntaber gara-gara makan kolak kuah pinky baby mpok Mitay 6 mangkok Pak," sahut salah satu siswa.

Guru tersebut geleng-geleng kepala sambil terkekeh. Setelahnya menutup buku absen dan mulai masuk ke materi.

Jessica mulai merasa ada yang aneh. Kenapa saat Mumu, gurunya itu bertanya keterangan kenapa cowok itu tidak hadir. Sedangkan Bintang, guru tersebut malah diam dan tak membahasnya seolah-olah sudah tahu apa yang terjadi dengan cewek itu.

Jessica mulai curiga. Ia rasa semua guru tahu tentang Bintang, namun sengaja disembunyikan. Karena sering kali guru yang mengabsen di kelas tidak menanyakan apa keterangan Bintang.

"Gue harus selidikin nih," bisik Jessica.

(***)

Setelah bel istirahat berbunyi, Jessica dengan cepat menuju kantin untuk bertemu Vano dan Dino.

"Semoga aja Vano sama Dino udah di kantin. Males banget kalo harus ke kelas mereka," kata Jessica sambil setengah berlari.

Sesampainya di kantin, ia menemukan Dino, Vano dan Reval tengah duduk di paling pojok. Jessica tiba-tiba ragu untuk melangkah ke sana.

"Hm, puter balik gak ya?" pikirnya menggenggam erat ponselnya.

"Yaudah deh ke sana aja," putusnya kemudian berjalan mendekati ketiga cowok tersebut.

"Vano, Dino," sapa Jessica berdiri di depan ketiganya.

Vano, Dino dan Reval menoleh dan tersenyum kaku.

"Duduk sayang," ucap Vano menarik sebelah tangan Jessica.

Namun Jessica menolak. "Aku mau ngomong," ucap Jessica menatap tajam Reval yang menunduk.

"Sama aku? Yaudah ayo kita ngomong."

"Sama Dino juga." Dino menoleh dan menatap Reval tidak enak.

"Emm Val. Kita pergi dulu ya. Sorry," ucap Dino benar-benar tak enak hati meninggalkan Reval yang tengah galau memikirkan Bintang.

"Gak papa," sahut Reval dingin.

Vano, Dino dan Jessica pun akhirnya pergi dari kantin meninggalkan Reval sendiri dengan perasaan yang tengah kacau.

Sesekali Reval membaca ulang balasan singkat dari Bintang semalam.

Bintang: Gue baik-baik aja Val. Nanti juga bakal ketemu.

Reval: Bener? Perasaan gue gak enak. Gue takut lo kenapa-kenapa.

Bintang: Beneran Reval. Kok Reval sekarang jadi penakut gini sih? Hahaha.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang