BAB 79

292 28 2
                                    

Setelah selesai cuci darah, Bintang menyempatkan untuk berbicara dengan Dokter Susan. Bagaimanapun juga, ia masih penasaran dengan sikap Dokter Susan kemarin.

"Dokter," panggil Bintang. Sebenarnya ia sedikit ragu dan takut untuk menanyakannya. Ia takut Dokter Susan menjadi benci padanya karena telah dekat dengan putranya.

Dokter Susan menoleh. "Bintang mau ngomong sebentar. Boleh?"

Mengangguk, Dokter Susan duduk di sebelah Bintang. "Mau ngomong apa?"

"Bintang mau minta maaf." Dokter Susan mengernyit.

"Buat?"

"Soal yang kemarin. Bintang udah jalan sama anaknya Dokter. Bintang nggak tahu kalo Reval anak Dokter Susan yang sering diceritain."

"Terus?"

"Ya, Bintang mau minta maaf. Bintang janji nggak akan deket-deket sama Reval lagi. Kalo perlu Bintang--"

"Kok ngomong gitu?" Nada suara Dokter Susan terdengar lembut membuat Bintang sedikit lega. "Dokter nggak masalah kalo kamu deket sama Reval."

"Se-serius Dokter?"

"He em. Kamu itu cewek hebat, karena kamu sudah berhasil bikin Reval dekat sama kamu." Dokter Susan terkekeh. "Reval itu setahu Dokter, nggak pernah sedekat ini sama cewek, apalagi sampai ngenalin ke Dokter."

Bintang menunduk. Jadi Dokter Susan tidak membenci dirinya. Syukurlah.

"Ngomong-ngomong terimakasih ya Dok. Kemarin Dokter udah bantuin Bintang dengan cara berpura-pura nggak kenal Bintang."

Mengangguk, Dokter Susan tersenyum manis sambil mengelus lembut rambut Bintang.

"Iya sama-sama. Dokter tahu kamu nggak mau siapapun tahu tentang penyakit kamu, termasuk Reval."

Bintang tersenyum. "Bintang pikir Dokter bakalan marah sama Bintang."

"Kenapa harus marah? Justru Dokter senang, ternyata cewek yang Reval suka itu Bintang. Udah cantik, baik, kuat lagi."

"Jadi kamu harus semangat berobatnya, pasti bisa sembuh." Bintang tersenyum. Ia kembali memiliki semangat untuk sembuh.

"Bintang suka sama Reval?" tanya Dokter Susan membuat Bintang terdiam.

"Jujur aja. Dokter setuju kalo kamu sama Reval."

Mendengar itu, Bintang mengangguk pelan. Ya, ia suka dengan cowok itu walaupun cowok itu pernah menyia-nyiakan dirinya dulu. Namun ia yakin, Reval yang sekarang adlaah Reval yang tulus padanya.

(****)

Ujian sudah semakin dekat. Semua siswa kelas 12 sibuk mempersiapkan semuanya. Tak terlihat lagi siswa-siswa yang suka bolos di jemur di lapangan basket. Kini semuanya sibuk dengan rencana masa depan masing-masing.

Ruang BP yang biasanya di isi oleh siswa-siswa yang membuat masalah, kini diisi oleh siswa yang konsultasi tentang universitas tujuan.

Perpustakaan yang biasanya hanya dikunjungi oleh siswa-siswa ambis, kini ramai dikunjungi. Sepanjang koridor kelas 12 tak terlihat lagi siswa-siswa yang bermain gitar dan nyanyi tak jelas. Semua sibuk dengan persiapan untuk masa depan.

Bintang (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang