Reval menatap Bintang dari atas sampai bawah. Setelah dua miggu lebih tak bertemu, rupanya banyak perubahan dari cewek itu.
Tubuh Bintang sedikit kurus, wajahnya pucat, dan ada lingkar hitam dibawah matanya.
Reval mengalihkan pandangannya. Ia memandang ribuan bintang di langit malam. Kini keduanya tengah berada di taman yang tak jauh dari toko buku.
"Lo ngapain ngajak gue kesini?" tanya Bintang menatap Reval dari samping.
Reval tersenyum. "Lo tau, gue suka liat langit malam."
Bintang mengernyit, "kenapa?"
"Karena gue bisa lihat Bintang." Reval menghela nafas panjang. Ia kemudian menoleh pada Bintang. "Dan itu bisa ngobatin rasa kangen gue."
Terdiam, Bintang tak mengerti apa yang dimaksud oleh Reval.
"Oh, ternyata lo bisa rindu seseorang juga." Bintang terkekeh, menyembunyikan perasaannya. Ia memang masih belom move on dari Reval.
"Dan seseorang itu, lo." Bintang tertegun. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Reval merindukan dirinya?
"Bintang Candraka."
Senang? Tentu. Namun di sisi lain, Bintang tak ingin berharap lebih. Ia takut kejadian seperti yang kemarin terjadi lagi. Ia tak mau terluka untuk yang kedua kalinya.
"Bintang, gue mau ngomong." Reval meraih sebelah tangan Bintang. "Gue--"
"Em Val. Maaf ya, gue harus pulang. Nanti Mama nyariin. Gue ijinnya cuma sebentar."
Reval menunduk dan mengangguk setelahnya.
"Tapi, lo besok sekolah?"
Bintang menggeleng. "Gue nggak bisa mastiin."
"Kenapa?"
"Gue nggak bisa cerita sekarang."
Oke, Reval mengerti. Mungkin Bintang tak nyaman jika harus bercerita.
"Hm."
"Reval, gue boleh minta tolong enggak?"
Reval menggangguk. "Apa?"
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa ya, kalo lo ketemu gue. Gue, nggak mau mereka jadi kepikiran sama gue."
"Gue, baik-baik aja. Jadi gue--"
Reval tiba-tiba menarik Bintang kedalam pelukannya. Bintang kaget bukan main. Sudah lama, ia tak merasakan pelukan ini.
"Gue tau lo lagi nggak baik-baik aja," bisik Reval ditelinga Bintang.
Bintang menahan air matanya. Kenapa ia sangat lemah jika berhadapan dengan Reval.
"Kalo lo nggak mau cerita sekarang, nggak papa."
Akhirnya benteng pertahanan Bintang runtuh. Ia menagis di pelukan cowok itu.
"Maafin gue..." lirih Bintang.
Reval mengeratkan pelukannya. Sesekali ia mengelus lembut rambut Bintang untuk menenangkan.
"Kalo ada apa-apa, jangan lupa kabarin gue. Gue akan selalu ada buat lo."
Bintang mengangguk, menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Reval.
(***)
Di kafe green Dino dan Niva menunggu kedatangan seseorang yang tak lain adalah Rega. Ya, ia, Niva dan Rega bekerjasama untuk mencari tahu tentang Bintang. Lewat petunjuk yang ia dapatkan dari Zahra, Dino sedikit tahu tentang masa lalu Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang (COMPLETED)
Teen FictionBEBAS MEMBACA. Cerita ini mengisahkan tentang cewek bernama Bintang, yang menjadi bintang di sekolahnya, karena kepintarannya dan keahliannya dalam hal akademik. Namun sayangnya, ia selalu menjadi buronan BP, dan mendapat julukan sebagai Bad Girl...