Alan langsung turun dari pohon setelah berhasil mengambil sepatu Alea.
"Nih sepatu lo," ujar Alan sambil menyerahkan sepatu itu kepada AleaAlea menerima sepatu itu dengan senang hati, kemudian ia segera memakai sepatu nya.
"Makasih kak," ucap Alea"Iya, santai aja," balas Alan
"Kalau gitu, Alea balik ke kelas ya kak," pamit Alea
"Bentar, jangan balik dulu," cegah Alan
"Udah biarin aja kak Alea balik. Nggak baik tahu nyegah orang," ucap Mouza menasehati
Alan menatap tajam Mouza, membuat Mouza langsung diam.
"Gue mau sekarang lo minta maaf!" perintah Alan"Nggak mau ah kak," tolak Mouza
"Kenapa nggak mau?" tanya Alan dengan nada tinggi
"Kata bunda Mouza nggak boleh minta minta," jawab Mouza
"Astaga Mouza, Alan tuh nggak nyuruh lo minta minta," ucap Erlang gemas
"Jelas jelas kak Alan nyuruh Mouza minta maaf, itu tanda nya Mouza di suruh minta minta. Kak Erlang budeg ya," ujar Mouza
"Anjir," umpat Erlang
Erlang mengusap dada nya, agar tetap bisa bersabar. Kini Erlang bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi Alan yang selalu di buat darah tinggi oleh Mouza.
"Udah cepet minta maaf," ujar Alan"Di bilangin Mouza nggak mau minta maaf," ucap Mouza
"Aku nggak papa kok kak. Mouza nggak perlu minta maaf," ucap Alea
"Tuh kak dengerin, Alea aja nggak papa, kenapa kak Alan jadi ribet. Curiga nih Mouza, jangan jangan kak Alan bapak nya Alea," sahut Mouza
"Nggak usah ngada ngada lo," ketus Alan
"Astaga lan, masak lo di bilang bapak nya Alea. Setua itukah lo," celetuk Erlang sambil tertawa
"Diem lo!" bentak Alan
Erlang langsung diam dan menghentikan tawanya.
"Udah kak, aku nggak papa kok. Aku balik ke kelas aja ya," izin Alea"Bentar, dia harus minta maaf," ucap Alan
"Tenang Alea, Mouza kasih maaf kok buat Alea," ucap Mouza tanpa beban
"Gue nyuruh lo minta maaf bego, bukan malah ngasih maaf," ketus Alan
"Kakak nggak pernah denger pepatah ya," ujar Mouza
"Emang pepatah apa sih za?" tanya Erlang penasaran
Mouza yang tadinya menatap Alan, kini berganti menatap Erlang.
"Itu loh kak, kata nya tangan di atas itu lebih baik dari pada tangan di bawah. Itu artinya ngasih lebih baik daripada minta. Ya udah lah, Mouza ngasih maaf aja. Pokoknya Mouza nggak mau minta maaf," jawab Mouza panjang lebar"Ya nggak gitu gitu juga Mouza," ucap Erlang gemas
"Udah cepetan minta maaf," paksa Alan
"Nggak mau ih, Mouza bilangin bunda nih kalau kan Alan nyuruh Mouza minta minta," ucap Mouza
"Gue cuma nyuruh lo minta maaf njir, bukan minta minta," sewot Alan
"Kak Erlang, Mouza mau nanya," ujar Mouza
"Nanya aja," balas Erlang
"Kan ada kata minta maaf. Sebelum kata maaf ada kata apa?" tanya Mouza
"Minta," jawab Erlang apa adanya
"Kalau orang minta itu tandanya apa?" tanya Mouza
"Minta minta," jawab Erlang
"Kak Erlang pinter deh, nggak kayak kak Alan," puji Mouza
Alan menatap Erlang dengan tatapan kesal, sementara Erlang hanya mengerjapkan mata nya berkali kali seperti tidak tahu apa apa.
"Ini gue ketipu apa gimana sih. Jadi berasa orang bego," ujar Erlang bingung"Emang bego," cibir Alan
"Udah gih, sana Alea balik ke kelas. Mouza kan udah ngasih Alea maaf," ucap Mouza
"Aku balik ke kelas ya kak," izin Alea
"Jangan," cegah Alan
"Udah kak Alan, biarin aja Alea ke kelas. Apa perlu Mouza yang nganterin Alea ke kelas?" tanya Mouza
"Aku bisa ke kelas sendiri kok," tolak Alea
"Mouza minta maaf sekarang juga," ucap Alan dengan tegas
"Di bilangin Mouza nggak mau minta maaf, mendingan Mouza ngasih maaf. Iya kan kak Gala?" tanya Mouza
Sedari tadi Gala hanya diam saja, dan sekarang Gala masih saja tetap diam.
"Woi, tumben dari tadi diem. Udah mulai waras lo?" tanya Erlang sambil menepuk bahu Gala"Diem salah, ngomong di katain gila. Maunya apa coba," jawab Gala sewot
"Kak Gala jangan waras dong, entar Mouza nggak ada temen nya," ucap Mouza sedih
"Anjir, pengaruh buruk nih," ucap Erlang sambil menatap Mouza
"Kak Gala gila lagi dong," pinta Mouza
"Kita harusnya bikin syukuran karena Gala udah waras," ucap Erlang
Gala tiba tiba berjalan mendekat ke arah Mouza dan memegang kedua tangan nya.
"Neng Mouza minta maaf ya sama Alea," ujar Gala"Kena hidayah apa lo gal, jadi waras gini," celetuk Erlang
"Ah ya udah deh. Mouza mau minta maaf," ucap Mouza
"Lo kalah hebat lan sama Gala," ucap Erlang
Alan hanya menyaksikan apa yang di lakukan Mouza berikutnya. Mungkin saja Mouza hanya berbohong.
"Alea, maafin Mouza ya. Mouza janji deh bakal di ulangi lagi," ucap Mouza"Salah, yang bener itu nggak bakal di ulangi lagi," sahut Alan
"Suka suka Mouza lah, yang penting kan udah minta maaf," sewot Mouza
"Aku udah maafin Mouza kok. Aku balik ke kelas dulu ya," pamit Alea lalu pergi
Setelah kepergian Alea, Alan dan Erlang langsung menatap Gala.
"Kenapa lo berdua ngelihatin gue kayak gitu?" tanya Gala"Heran aja, lo tiba tiba waras dadakan," jawab Erlang
"Gue nglakuin itu demi suami dong. Iya nggak lan?" tanya Gala sambil mengedipkan sebelah matanya
"Anjir, gue kira lo udah waras," ucap Erlang
"Tadi juga Mouza minta maaf demi uang lima ratus. Kak Gala tadi ngode Mouza kedip kedip kayak orang kesurupan. Katanya kak Gala mau ngasih Mouza uang lima ratus," ucap Mouza tanpa beban
"Gila lo berdua," cibir Erlang
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...