💝part 88💝

12 1 0
                                    

Saat di kantin Alan dan Mouza tidak bicara satu sama lain. Gala pikir mereka sudah berbaikan, tapi ternyata mereka marahan lagi.
"Lo berdua marahan lagi?" tanya Gala

"Nggak," jawab Alan dan Mouza bersamaan

"Ah, lo berdua mah. Padahal kemaren lo berdua udah baikan, kita udah susah susah nyuruh pak satpam buat gembok gerbang nya," ucap Erlang keceplosan

"Anjir, kenapa lo malah bilang sih," bisik Gala menyenggol lengan Erlang

"Nggak sengaja kelepasan," balas Erlang

"Lo mah, jadi tahu kan sih Alan," ucap Gala

"Mati mati dah kita," balas Erlang

Alan mengangguk mengerti, ternyata kemaren adalah kerjaan mereka berdua. Alan benar benar tidak akan mengampuni mereka berdua.

~Flash back On~

Dengan susah payah Gala dan Erlang memohon pada pak Satpam untuk segera menggembok gerbang nya.
"Udah pak gembok aja gerbang nya," ujar Erlang

"Emang semuanya udah pulang mas?" tanya pak satpam

"Udah pak," jawab Gala cepat padahal Alan dan Mouza belum pulang

"Ya udah kalian pulang aja dulu, nanti baru saya gembok gerbang nya," ucap pak satpam

"Sekarang aja pak gembok nya, kenapa nunggu nanti," protes Erlang

Erlang sudah sangat kesal karena pak satpam tidak segera menggembok gerbang nya. Begitu pun dengan Gala, ingin rasa nya ia mengambil kunci itu dan menggembok nya sendiri.
"Sudah, kalian pulang saja. Soal menggembok gerbang itu sudah menjadi tugas saya," ujar pak satpam

"Gini aja pak, kita keluar sekolah bareng bareng. Terus bapak gembok deh gerbang nya," saran Gala

"Nggak bisa mas, biasanya sebelum saya gembok gerbang nya saya harus keliling sekolah dulu," jelas pak satpam

"Ngapain pak keliling sekolah, mendingan bapak keliling mol," ucap Gala

"Mau nya sih gitu mas, tapi nggak ada uang," balas pak satpam dengan tawa nya

"Saya kasih uang nih pak lama lama," ujar Erlang

Pak satpam tertawa kecil, ia merasa heran kenapa dua siswa di depan nya ini menyuruh cepat cepat untuk menggembok gerbang nya.
"Bisa aja mas nya," ucap pak satpam

"Gimana nih, pak satpam nggak bisa di ajak kerja sama," bisik Gala

"Iya, susah banget bujukin nya," balas Erlang

"Padahal ini kan demi kebaikan dua hati, dua cinta, dan dua jiwa," bisik Gala

"Tahu nih, greget gue lama lama," balas Erlang

"Sama, gue apalagi. Rasanya gue pengen ngambil tuh kunci," balas Gala

Pak satpam hanya menatap mereka yang sedang berbisik bisik. Ia tidak mengerti, pak satpam hanya menganggap itu adalah urusan anak muda. Jadinya ia hanya acuh saja.
"Bapak pulang aja, kunci nya kasih ke kita," ujar Erlang

"Nggak bisa mas," tolak pak satpam

"Di bisa bisa in dong pak," kesal Gala

Pak satpam tertawa pelan. "Emang nggak bisa mas," ucap pak satpam

"Serahin aja kunci nya ke kita pak. Kita bisa di percaya kok," ujar Erlang

"Iya, lagian kita kan tahu rumah bapak. Entar kunci nya kita anterin ke rumah," sahut Gala

"Maaf mas, nggak bisa," balas pak satpam

Erlang meraba meja pak satpam, ia ingin mengambil kunci tersebut. Tapi Gala menahan tangan Erlang, ia melarang Erlang untuk mengambil nya.
"Jangan di ambil," larang Gala

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang