Mouza melihat ke arah Alea yang kebingungan mau duduk di mana, karena semua tempat tidak ada yang kosong.
"Alea!" panggil Mouza"I-iya," balas Alea takut
"Alea sini yuk, makan sama kita," ajak Mouza
"Nggak usah Mouza, makasih," tolak Alea halus
Di sisi lain Erlang malah berbisik bisik dengan Gala. Mereka yakin pasti Alea akan menjadi korban nya Mouza.
"Gal, perasaan gue nggak enak deh," bisik Erlang"Iya sama," balas Gala sambil melirik Mouza sebentar
"Kayaknya si Mouza mau jadiin Alea korban deh," tebak Erlang
"Gue harap sih Alea nggak gabung sama kita," ucap Gala pelan
"Iya, kasihan gue sama Alea. Lo tahu kan Mouza itu gilanya kuadrat," balas Erlang
"Kalau di lihat lihat Alea itu pendiem. Anaknya juga kalem banget, kasihan aja kalau jadi korban nya neng Mouza," bisik Gala
Mouza menatap Gala dan Erlang yang sedang sibuk berbisik, sampai sampai mereka tidak tahu sedang di perhatikan oleh Mouza.
"Kak Gala sama kak Erlang jangan teriak teriak," ujar Mouza"Emang kita bisik bisik nya kekencengan ya," bisik Erlang
"Nggak tahu," bisik Gala
"Kak Alan bilangin temen nya, jangan di bolehin teriak teriak," ucap Mouza
"Mereka bisik bisik bego," sewot Alan
"Lah, udah ganti nama ya. Mouza kok nggak di kasih tahu," ujar Mouza
Alan berdecak kesal, ia menatap Mouza tajam. Haruskah Mouza gila sekarang.
"Gila lo, dari dulu juga namanya kayak gitu," ketus Alan"Kak Alan nggak tahu ya. Kalau cewek bilang nggak papa berarti ..." ucapan Mouza langsung di potong oleh Alan
"Berarti kenapa napa. Kalau lo bilang teriak itu artinya bisik," potong Alan
"Hebat lo lan, bisa hafal gitu," puji Erlang sambil tertawa
"Mouza bangga deh punya pacar pelupa," ujar Mouza sambil tersenyum
"Luar biasa, cewek gitu ya kalau ngomong ke balik balik. Kayak anak kecil kalau pakek kolor suka kebalik," ucap Gala tak habis pikir
"Luar biasa gilanya. Pasien rumah sakit jiwa aja kalah," cibir Alan
Mouza tidak mendengarkan ucapan Alan. Ia malah sibuk menatap Alea yang dari tadi masih saja berdiri.
"Udah sini Alea, duduk bareng kita," ajak Mouza"Nggak usah Mouza makasih. Aku duduk di tempat lain aja," tolak Alea
"Semua tempat duduk udah penuh. Apa Alea ngidam duduk di lantai," ujar Mouza
"Lah, malah nglawak dia," celetuk Erlang
"Udah sini Alea, jangan berdiri terus entar kegajahan," ucap Mouza
"Kegajahan apaan?" tanya Erlang
"Itu loh yang di kaki," jawab Mouza
"Kesemutan itu mah," ucap Gala
"Semut nggak boleh deket kaki, kan bahaya entar keinjek. Kalau gajah nggak bakal bisa keinjek," jelas Mouza
Alea masih tetap berdiri sambil membawa satu mangkok bakso dan juga segelas minuman.
"Udah sini lea, nggak papa. Jangan takut sama orang gila," ujar Alan"Orang gila itu Mouza?" tanya Mouza
"Iya kalau lo merasa," jawab Alan ketus
"Syukur deh, Mouza nggak merasa soalnya," ucap Mouza
"Serah lo," balas Alan malas
"Sini Alea duduk bareng kita. Mouza tahu kok Alea nggak dapet tempat duduk," ujar Mouza
"Nggak usah Mouza," tolak Alea
"Alea mau di tarik atau jalan sendiri," tawar Mouza
"Anjir, gila," umpat Erlang
Dengan perasaan takut Alea berjalan ke arah Mouza dan duduk di samping nya. Tangan Alea sampai gemetar karena ketakutan.
"Tangan Alea habis ikut konser ya?" tanya Mouza"Hah?" tanya Alea bingung
"Iya, buktinya tangan Alea joged joged. Pasti habis ikut konser," jawab Mouza tanpa beban
"Temen lo gal," ucap Erlang
"Bukan temen gue itu," balas Gala
"Tangannya Alea ikut konser kok nggak ngajak ngajak," ujar Mouza
Alan menghela nafasnya pelan. Ia benar benar prihatin dengan Alea yang sedang duduk bersanding dengan orang gila.
"Tangan dia gemeter bukan lagi joget. Otak lo kebalik apa ilang sih," ucap Alan mulai kesal"Kak Alan rabun ya, jelas jelas tangan Alea itu joget," balas Mouza
"Tangan aku nggak papa kok," ucap Alea takut
"Ck, dia gemeter karena takut sama lo," ujar Alan pada Mouza
"Alea tenang aja, Mouza nggak bakal gigit Alea. Paling cuma bikin nangis doang sampek jerit jerit," ucap Mouza tanpa beban
"Nggak usah macem macem. Gue suapin pakek sambel lo," ucap Alan galak
"Ah, perhatian sekali. Mouza mau di suapin," puji Mouza
Alea hanya bisa menatap Mouza takut. Sementara Gala dan Erlang di buat geleng geleng kepala oleh Mouza.
"Mouza sehat?" tanya Erlang"Iya, Mouza sehat banget. Tiap hari minum obat pereda nyeri," jawab Mouza
"Pereda nyeri apa?" tanya Gala tidak mengerti
"Pereda nyeri nasib, biar nasib nya selalu bahagia," jawab Mouza
"Mantap jiwa sekali. Gue nggak pernah tuh lihat obat kayak gitu," ucap Erlang
"Adanya cuma di toko perasaan," balas Mouza asal
"Nggak usah ngomong sama orang gila, bisanya cuma bikin pusing," ujar Alan
"Alea pasti kesiksa ya duduk di samping orang yang terlalu waras?" tanya Gala
"Eh, nggak kok," jawab Alea
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...