💝part 38💝

39 5 0
                                    

Jam pulang sudah berbunyi. Sepanjang perjalanan ke parkiran Alan terus saja diam.
"Kak Alan!" panggil Mouza

"Apa," balas Alan masih fokus menatap depan

"Kak Alan kak Alan!" panggil Mouza

"Hmm," gumam Alan

"Kak Alan kak Alan kak Alan!" panggil Mouza

"Hmm," gumam Alan

"Kak Alan jangan ham hem ham hem mulu ih kayak roma irama," ujar Mouza

Alan menghentikan langkah nya kemudian menatap Mouza.
"Nisa sabiyan bukan roma irama," ucap Alan

"Lah, udah ganti ya penyanyi nya," celetuk Mouza

"Menurut lo?" tanya Alan

"Ya udah ganti," jawab Mouza

"Ya udah," ucap Alan

Alan kembali melanjutkan langkah nya, tapi Mouza menarik tangan Alan membuat Alan berhenti.
"Kak Alan kok tumben sih," ujar Mouza

"Tumben apa?" tanya Alan

"Nggak marah marah. Nggak galak juga. Sekarang lebih pendiem, santai juga," jawab Mouza heran

"Lo sendiri yang bilang, nggak boleh marah marah entar cepet mati," ucap Alan

"Tapi nggak enak, enakan kak Alan marah marah," balas Mouza

"Hmm," gumam Alan

Mouza menggoyang goyangkan lengan Alan. Entah kenapa dia tidak suka dengan perubahan Alan.
"Kak Alan marah dong," ujar Mouza

"Hmm," gumam Alan

"Jangan ham hem mulu," ucap Mouza

"Ya terus gue harus ngomong apa?" tanya Alan

"Terserah, asal jangan ham hem ham hem ngomong nya," jawab Mouza

"Nggak ada yang perlu gue omongin," ucap Alan

"Apa perlu Mouza bunuh kak Alan biar kak Alan marah marah ke Mouza," ujar Mouza

Alan menatap Mouza datar, tidak ada tatapan galak lagi dan kata gila yang keluar dari mulut Alan.
"Silahkan ... kalau lo mau masuk penjara," ucap Alan

"Beneran ya Mouza bunuh. Kalau mati jangan salahin Mouza," balas Mouza

"Bunuh aja," ujar Alan

"Beneran, entar kalau kak Alan mati Mouza salah nggak?" tanya Mouza

"Ya salah," jawab Alan

"Nggak papa deh salah, entar juga bener. Cewek kan selalu bener," ucap Mouza

Mouza mengeluarkan cutter dari tas nya dan mengarahkan nya pada Alan.
"Lo yakin mau bunuh gue?" tanya Alan

"Iya lah kak. Kak Alan nggak lihat kalau Mouza udah bawa cutter," jawab Mouza

"Kalau gue mati gue nggak bisa marahin lo. Kan gue udah mati," jelas Alan

"Iya ya, sia sia dong bunuh nya," ucap Mouza

"Masih mau bunuh gue?" tanya Alan

Mouza langsung membuang cutter nya ke tanah. Ia tidak ingin Alan mati sia sia.
"Nggak jadi deh," jawab Mouza

"Gue boleh minta lo janji?" tanya Alan

"Janji apa?" tanya Mouza balik

"Janji kalau lo nggak bakal gila, cuma dua hari. Sekarang sama besok," jawab Alan

"Bisa, tapi ada syarat nya," ucap Mouza

"Apa?" tanya Alan

"Kak Alan juga nggak boleh marah marah. Nggak boleh galak juga," jawab Mouza

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang