💝part 85💝

16 1 0
                                    

Saat pulang sekolah Alan menunggu Mouza di luar kelas. Dengan sengaja Mouza melewati Alan sambil menarik tangan Geyza.
"Tunggu," cegah Alan sambil mencekal tangan Mouza

"Apa?" tanya Mouza ketus

"Lo marah sama gue?" tanya Alan balik

"Nggak, kan tadi kak Alan yang marah sama Mouza," jawab Mouza cuek

"Lagi proses baikan nih," ujar Gala yang tiba tiba datang bersama dengan Erlang

"Udah baikan aja, ngapain sih berantem berantem," sahut Erlang

"Udah cepet sana baikan," suruh Gala

Geyza menatap Gala dan Erlang secara bergantian. Ia sama sekali tidak mengerti kata baikan yang di maksud oleh mereka.
"Tunggu tunggu, baikan apa sih ini?" tanya Geyza tidak mengerti

"Ck, lo tuh ketinggalan jauh," jawab Gala malas

"Ketinggalan apa?" tanya Geyza

"Ketinggalan bis," jawab Erlang asal

"Perasan gue nggak lagi di stasiun bang. Gue juga nggak mau berpergian," jawab Geyza

"Bego," cibir Gala

"Nggak pinter," sahut Erlang

"Ada apa sih sebenernya?" tanya Geyza benar benar bingung

Gala menghela nafas nya, sementara Erlang sudah menepuk jidat nya. Mouza tiba tiba menarik tangan Geyza.
"Ayo Geyz pulang," ajak Mouza

"Lah, kenapa malah ngajak gue?" tanya Geyza

"Ayo Geyz cepetan pulang," ucap Mouza tidak sabaran

"Tunggu dulu," cegah Alan sambil mencekal tangan Mouza agar tidak pergi

"Apa lagi sih?" tanya Mouza

"Pulang bareng gue," jawab Alan

"Nggak," tolak Mouza mentah mentah

"Ini kenapa sih, sumpah gue bingung banget," ujar Geyza

Geyza memegang kepala nya, ia benar benar bingung. Entah apa yang sedang terjadi sekarang sampai sampai Mouza tidak mau pulang dengan Alan.
"Mereka tuh berantem," ujar Gala

"Berantem apa?" tanya Geyza

"Baku hantam," jawab Erlang kesal

"Masa, kok gue nggak lihat momo sama bang Alan bawa golok," ucap Geyza

"Anjir golok, mati lah kalau bawa nya golok," celetuk Gala

"Lo pinteran dikit napa Geyz. Gue kasih duit nih lo lama lama," kesal Erlang

"Mau dong bang," balas Geyza sambil nyengir

Erlang menarik nafas nya dalam dalam. Ia menatap ke arah lain agal kekesalan nya berkurang. Mungkin ini efek karena tadi Geyza diam saja di kantin, mungkin saja tadi Geyza kerasukan.
"Lo diem mulu sih tadi pas di kantin," ujar Gala

"Gue tadi ngomong kok bang pas lo manggil," ucap Geyza polos

"Untung Geyz gue sama Gala nggak punya penyakit darah tinggi. Kalau punya, kita berdua udah mati," ucap Erlang

"Gue bukan penjahat, gue nggak bakal bunuh orang," balas Geyza

"Terserah," ucap Erlang penuh penekanan

"Udah lan, za, cepet baikan aja," suruh Gala

Alan dan Mouza saling menatap, kemudian mereka berdua menatap Gala. Gala lelah melihat mereka berdua seperti ini.
"Siapa juga yang berantem," ketus Alan dan Mouza

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang