Alan menatap Mouza tajam membuat Mouza meneguk ludah nya dengan susah payah.
"Kenapa sih lo selalu aja buat ulah?" tanya Alan marah"Mouza seneng aja kak," jawab Mouza reflek
"Apa lo bilang?" tanya Alan
"Eh, nggak kak. Mouza nggak tahu kenapa bisa selalu bikin ulah," jawab Mouza gelagapan
Alan mencengkeram kedua lengan Mouza dengan sangat kuat. Gala reflek berdiri karena melihat hal itu.
"Udah lan lepasin Mouza, kasihan dia," ucap Gala"Iya lan, kasihan Mouza. Ngapain sih marah marah lagian gudang juga udah bersih," ucap Erlang
"Lepasin Mouza lan," ucap Gala sambil memegang bahu Alan
"Lepasin gal, gue mau ngasih pelajaran ke dia," balas Alan
Alan menyingkirkan tangan Gala dari bahu nya. Sementara Mouza menatap Gala dengan senyum yang mengembang.
"Udah kak Gala biarin aja kak Alan ngasih pelajaran ke Mouza," ucap Mouza"Nggak bisa neng Mouza," balas Gala
"Kak Alan mau ngasih pelajaran apa ke Mouza. Matematika, kimia, fisika, atau biologi?" tanya Mouza
"Astaga Mouza," gumam Erlang sambil menepuk jidat nya
"Dasar bego, bukan pelajaran itu yang gue maksud," ketus Alan
"Ya terus apa, pelajaran bela diri atau bela tetangga. Enakan bela tetangga kak daripada bela diri sendiri," ujar Mouza
Erlang menggeleng gelengkan kepalanya. Ia benar benar tidak habis pikir dengan Mouza.
"Anjir si Mouza," gumam Erlang"Bisa nggak lo pinter dikit, nggak usah bego?" tanya Alan sambil menatap tajam Mouza
"Lah, Mouza mah emang dari dulu udah pinter. Apa perlu Mouza buktiin," jawab Mouza
"Bukti apa neng Mouza," ujar Gala
"Mouza punya piala banyak di gudang. Kak Gala mau lihat?" tanya Mouza
"Mau," jawab Gala semangat
Alan memukul mukul tembok yang ada di samping Mouza untuk melampiaskan kemarahan nya.
"Bego banget sih lo jadi orang!" teriak Alan tepat di depan Mouza"Jangan di pukul kak tembok nya. Mouza nggak punya obat merah buat ngobatin tembok nya," ucap Mouza
"Jangan bercanda gue lagi serius," ketus Alan
"Mouza emang nggak lagi bercanda. Orang Mouza nggak lagi syuting komedi," ucap Mouza tanpa beban
"Gue pikir lo udah waras, tapi kenapa lo gila lagi," ujar Alan dengan nada tinggi
"Mouza nggak gila kak. Mouza itu cuma terlalu waras aja, kak Erlang ya yang bilang Mouza gila?" tanya Mouza pada Erlang
Erlang menatap Mouza, kemudian ia menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Nggak za," jawab Erlang"Pasti kak Gala ya," tuduh Mouza
"Mana mungkin gue, gue kan temen lo," balas Gala
"Ah iya, kak Gala nggak mungkin bilang Mouza gila," ucap Mouza
"Ya iya lah, gimana bisa si Gala ngatain lo gila. Orang Gala sendiri aja gila," gumam Erlang
"Siapa yang bilang Mouza gila. Berani beraninya dia ngatain Mouza gila. Kalau Mouza tahu, Mouza bakal telen dia idup idup," ucap Mouza
"Ya ampun, sadis nya," ucap Gala
Alan kembali mencengkeram erat kedua lengan Mouza, tapi itu sama sekali tidak membuat Mouza ketakutan.
"Bisa nggak lo nggak usah bego?" tanya Alan"Kak Alan juga bisa nggak sih nggak usah marah marah. Heran deh, marah marah mulu. Emang kak Alan mau casting jadi squidward," celetuk Mouza
"Anjir bengek," ucap Erlang
Erlang segera menutup mulutnya agar tidak tertawa. Alan pasti akan memarahi nya kalau tahu ia sedang tertawa. Sementara Gala berusaha agar Alan segera melepaskan cengkeraman nya dari lengan Mouza.
"Udah lan lepasin Mouza," ujar Gala"Lo belain dia!" bentak Alan
"Nggak gitu lan," balas Gala
"Kalau gitu jangan cegah gue. Gue mau kasih pelajaran ke dia," ketus Alan
Tatapan Alan kini berganti pada Mouza. Sedari tadi Mouza terus saja tersenyum.
"Kenapa lo senyum senyum?" tanya Alan"Hidup emang harus banyak senyum kak kayak spongebob," jawab Mouza santai
"Nggak usah senyum senyum," ketus Alan
"Suka suka Mouza lah mau senyum apa nggak. Emangnya kak Alan, marah marah terus kayak squidward," cibir Mouza
"Ngomong apa lo barusan?" tanya Alan dengan nada tinggi
"Nggak kak," jawab Mouza
"Gue bakal kasih hukuman buat lo," ujar Alan
Senyum Mouza tiba tiba mengembang. Tubuhnya mendadak semangat seperti mendapatkan sebuah energi.
"Ya udah bilang, apa hukuman nya. Mouza nggak sabar denger nya," ucap Mouza semangat"Hukuman lo, lo harus mau jadi pacar gue," ujar Alan
"So sweet nya, perasan naskah film azab nggak gini deh," ucap Mouza sambil tertawa
"Gue serius, lo harus mau jadi pacar gue. Gue nggak lagi latihan buat syuting film azab," ketus Alan
"Oh Mouza tahu. Pasti kak Alan latihan buat film ikatan cinta, kak Alan pasti yang jadi uya kan, satpam nya mas Al?" tanya Mouza
"Neng Mouza kalau ngomong ... suka bener," ucap Gala sambil tertawa
Alan berdecak kesal. Kenapa Mouza selalu membuatnya kesal dengan ucapan nya.
"Nggak usah bercanda. Mulai sekarang lo jadi pacar gue," ujar Alan"Anjir lan. Lo nembak Mouza kayak mau bunuh orang," celetuk Erlang
"Kesambet apaan lo lan mau jadiin neng Mouza pacar lo," ucap Gala heran
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...