💝part 87💝

13 1 0
                                    

Pagi ini Mouza menolak untuk di jemput oleh Alan, alasan nya karena ada urusan. Sebenarnya Mouza akan berangkat sekolah bersama Arsen.
"Ayo," ujar Arsen ketika Mouza sudah keluar rumah

"Kak Arsen!" panggil Mouza

"Apa," balas Arsen

"Mouza mau nanya, apa alasan kak Arsen temenan sama Mouza?" tanya Mouza

"Gue kan udah bilang sama lo, gue nggak suka di tanya tanya," jawab Arsen

"Pokoknya kak Arsen harus jawab. Kalau kak Arsen nggak mau jawab, Mouza nggak mau temenan sama kak Arsen," ucap Mouza

Arsen menatap Mouza lekat, entah kenapa Mouza mendadak jadi berani melawan Arsen. Arsen sendiri juga bingung.
"Lo udah berani ngelawan gue?" tanya Arsen

"Mouza nggak takut sama apa pun," jawab Mouza

"Termasuk sama maut lo sendiri?" tanya Arsen

"Iya, Mouza udah mutusin buat nggak takut sama apa pun," jawab Mouza

"Jadi lo juga udah nggak takut sama pisau," ujar Arsen mengeluarkan pisau lipat

"Kenapa, kak Arsen mau bunuh Mouza?" tanya Mouza

"Iya," jawab Arsen

Jawaban Arsen sama sekali tidak membuat Mouza takut. Mouza benar benar memutuskan untuk tidak takut dengan apa pun.
"Ya udah bunuh aja. Kalau udah waktu nya mati, Mouza bisa apa," ucap Mouza santai

"Lo bener bener udah menjemput maut lo sendiri," balas Arsen

"Lagian kalau kak Arsen bunuh Mouza mungkin aja tuhan nyabut nyawa Mouza lewat perantara kak Arsen," ujar Mouza

"Lo bener bener udah pasrah sama kematian lo?" tanya Arsen

"Nggak juga, kalau kak Arsen mau bunuh Mouza seengak nya Mouza harus ngasih perlawanan," jawab Mouza

"Perlawanan?" tanya Arsen

"Teriak misalnya, seengak nya Mouza bener bener nggak pasrah gitu aja," jawab Mouza

Arsen menatap Mouza sejenak, kemudian ia menatap ke arah depan. Arsen tersenyum miring, jalan pikiran Mouza sangat susah untuk di tebak.
"Apa lo pikir gue bakal bunuh lo?" tanya Arsen

"Nggak, Mouza yakin kak Arsen orang baik," jawab Mouza

'Gue nggak sebaik yang lo kira,' batin Arsen

"Apa alasan lo ngira kalau gue baik?" tanya Arsen

"Nggak ada, semua orang pasti baik. Walaupun ada orang jahat, orang itu pasti punya alasan," jawab Mouza

"Lo pinter, jadi temen gue emang harus pinter," ucap Arsen

Mouza tertawa pelan, ia menatap pisau lipat yang masih di pegang oleh Arsen. Mouza tidak tahu apa alasan Arsen selalu membawa pisau lipat.
"Kak Arsen kenapa selalu bawa pisau lipat?" tanya Mouza

"Suka suka gue lah," jawab Arsen

"Ya Mouza tahu, tapi buat apa pisau nya?" tanya Mouza

"Buat main," jawab Arsen

"Kak Arsen mau barbie nggak," tawar Mouza

"Anjir, barbie buat apaan?" tanya Arsen

"Ya buat main, barbie kan mainan," jawab Mouza

Arsen berdecak kesal, Mouza pikir Arsen pria macam apa sehingga mau bermain boneka barbie. Bahkan untuk menyentuh nya saja Arsen tidak mau melakukan nya.
"Ya nggak mau lah, lo pikir gue cowok apaan," sewot Arsen

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang