Arkan bersiap mendorong Mouza, mungkin ini adalah akhir dari segalanya dan dendam nya akan berakhir.
"Kak Arkan gantungan kunci nya belom ketemu," ujar Mouza fokus mencari gantungan kunci tersebutSedikit lagi tangan Arkan sudah menyentuh punggung Mouza. Mouza akan tercebur ke danau jika Arkan tidak mendengar suara Alan.
"Kak Arkan!" panggil Alan"Kak Alan ngapain di sini?" tanya Mouza langsung menghadap ke belakang saat mendengar suara Alan
"Pergi lo dari sini," usir Arkan
"Gue udah tahu rencana lo kak," ucap Alan
Arkan melingkarkan lengan nya pada leher Mouza membuat Mouza reflek memegang tangan Arkan. Alan benar benar panik saat melihat nya.
"Bagus kalau lo udah tahu rencana gue," ujar Arkan tersenyum miring"Lo mau ngapain kak?" tanya Alan
"Gue mau ceburin pacar lo ke danau. Gue yakin lo akan kehilangan pacar lo," jawab Arkan
"Plis kak jangan kayak gini. Kita bisa omongin ini baik baik," mohon Alan
"Nggak ada yang perlu di omongin. Lo harus ngrasain apa yang gue rasain," ketus Arkan
"Gue tahu kak gue salah, tapi jangan libatin Mouza," ucap Alan
"Mouza berada di kehidupan lo itu adalah sebuah kesalahan," balas Arkan
Alan berjalan mendekat ke arah Arkan, tapi Arkan justru malah semakin mundur. Bahkan saat ini air danau sudah mencapai mata kaki Arkan. Semakin mereka mundur maka mereka akan semakin tenggelam.
"Berhenti di situ," ujar Arkan menunjuk Alan"Jadi kak Arkan mau celakain Mouza?" tanya Mouza
"Iya, gue bakal celakain lo. Lo bodoh karena udah percaya sama gue," jawab Arkan
"Tapi Mouza beneran tulus temenan sama kak Arkan," ucap Mouza
"Ketulusan lo nggak berarti buat gue Mouza," balas Arkan
"Mouza tahu kak Arkan itu orang baik," ucap Mouza
"Gue nggak sebaik itu," ketus Arkan
Alan masih diam di tempat nya, ia tidak berani melangkah walaupun ia menginginkan nya. Alan sangat ingin menyelamatkan Mouza.
"Lepasin Mouza kak," pinta Alan"Gue nggak sebego itu. Gue nggak bakal lepasin dia," sinis Arkan
"Masalah lo sama gue kak, bukan sama dia," ucap Alan
"Justru itu, gue bakal bikin lo kehilangan dia," balas Arkan
"Lepasin Mouza kak, dia nggak salah," ujar Alan
"Dia udah salah, karena dia udah pacaran sama lo!" bentak Arkan
Alan mengacak rambut nya frustasi. Ia hanya bisa menatap Mouza dan tidak bisa melakukan apa apa. Alan merasa sangat tidak berguna.
"Kenapa lo kayak gini kak?" tanya Alan"Berkali kali gue bilang sama lo. Lo yang udah bikin gue kayak gini," jawab Arkan dengan nada tinggi
"Maafin gue kak," ucap Alan
"Maaf aja nggak cukup. Lo harus ngrasain apa yang gue rasain," balas Arkan
"Gue juga pengen lo bahagia kak. Dari dulu gue masih nganggep lo saudara gue," ujar Alan
"Bagi gue ... lo itu cuma musuh. Lo inget waktu kecil ada yang dorong lo karena lo nggak mau nyontekin mereka. Gue selalu ada buat lo dan nglindungin lo, gue berantem sama mereka dan gue mukulin mereka. Lo tahu bunda lo itu bilang apa ...," ucap Arkan menggantung
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...