💝part 34💝

49 8 0
                                    

Alan sudah sangat lelah memarahi Mouza. Entah kapan Mouza tidak akan terlambat.
"Harus berapa kali gue bilang jangan telat. Tapi lo masih aja telat, gue udah capek marahin lo," ujar Alan

"Kalau capek panggil tukang pijit kak. Nggak punya nomer nya ya," ucap Mouza

"Jangan bercanda," ketus Alan

"Kak Alan kak Alan. Sekarang kita itu lagi di halaman sekolah bukan di tv. Ngapain juga Mouza bercanda, emang Mouza lagi ikutan stan up comedy," celetuk Mouza

"Gue bilang jangan bercanda Mouza," peringat Alan

"Mouza tuh perhatian tahu. Mouza nanya sama kak Alan, kak Alan punya nomer tukang pijit nggak?" tanya Mouza

Alan menghela nafas nya berat. Ia benar benar lelah sekarang.
"Nggak punya, dan nggak penting buat gue punya," jawab Alan

"Entar ya Mouza kasih nomer nya. Sekalian sama nomer sedot wc," ucap Mouza santai

"Nggak perlu. Gue tanya sama lo, kenapa lo bisa telat?" tanya Alan

"Mouza berat kak ninggalin rumah. Harus salam perpisahan dulu," jawab Mouza

"Salam perpisahan sama siapa?" tanya Alan geram

"Sama nyamuk. Kalau Mouza berangkat, nyamuk nggak bakal bisa gigit Mouza. Entar nyamuk nya kelaperan, kalau nyamuk nya laper entar mati kak," jawab Mouza

Alan berdecak kesal, sementara Mouza masih saja tidak merasa bersalah karena sudah terlambat.
"Ck, nggak guna," cibir Alan

"Makan itu berguna kak. Kalau nggak makan mati," ucap Mouza

"Rumput nggak makan nggak mati tuh," balas Alan dengan nada malas

"Iya ya kak. Kok kak Alan pinter sih. Mouza kok nggak kepikiran ya," ujar Mouza

"Lo nya yang bego, emosi deh gue. Rumput nggak makan karena nggak punya mulut," ucap Alan mulai emosi

"Ah, kasihan. Entar mulut Mouza mau Mouza kasihin ke rumput biar rumput bisa makan ayam goreng," balas Mouza tanpa beban

"Gila lo," ucap Alan frustasi

Tiba tiba ada seorang siswa yang membelah kerumunan di antara siswa siswi yang telat.
"Minggir minggir, orang ganteng mau lewat. Seneng nya bisa telat!" teriak siswa itu

'Ini siapa lagi, telat kok malah seneng. Satu aja belum selesai,' batin Alan

"Yes yes gue telat. Seneng nya bisa telat," sorak siswa itu

"Geyza," ucap Alan terkejut ketika melihat wajah siswa itu

"Bang Alan," ucap Geyza

Ternyata siswa itu adalah Geyza. Geyza adalah tetangga Alan, ia sering ke rumah Alan untuk bermain ps.
"Kok lo ada di sini?" tanya Alan

"Gue sekolah di sini bang," jawab Geyza

"Di keluarin dari sekolah yang lama," tebak Alan

"Iya, tahu aja sih lo bang. Pelamar ya lo bang," ujar Geyza

"Peramal bukan pelamar," ucap Alan malas

"Maklum bang mulut orang ganteng nggak ada rem nya jadi salah mulu. Rem mahal bang di toko," balas Geyza santai

Alan menggeleng tidak habis pikir. Mouza saja belum selesai, sekarang di tambah Geyza. Lama lama otak Alan bisa pecah.
"Gila, kenapa bisa telat?" tanya Alan

"Baling baling gue pecah bang. Jadi harus ke stasiun dulu," jawab Geyza ngawur

"Ya jelas jawab nya. Lo naik motor, mana ada baling baling nya," ucap Alan

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang