Alan saat ini berada di ruang kepala sekolah. Ia memang diam diam menemui kepala sekolah.
"Pak saya mau protes," ujar AlanKepala sekolah itu memandang Alan serius. Kepala sekolah tersebut bernama pak Sabar.
"Mau protes soal apa Alan?" tanya pak Sabar"Soal Mouza pak, dia selalu aja buat ulah. Kepala saya pusing pak, lama lama saya mau ngundurin diri aja jadi ketua osis," jawab Alan
"Ya sudah Alan, kamu tidak perlu manjadi ketua osis lagi," ucap pak Sabar santai
"Bapak pengen saya beneran ngundurin diri jadi ketua osis?" tanya Alan sesabar mungkin
"Kamu sendiri yang menginginkan, bukan saya. Lagian saya bisa cari pengganti kamu," jawab pak Sabar
Alan berdecak kesal, bukan itu hal yang ia inginkan. Sebenarnya ia tadi hanya ingin menggertak pak Sabar.
"Saya ingin Mouza di keluarin aja pak dari sekolah," ujar Alan"Nggak bisa Alan," ucap pak Sabar
"Kenapa nggak bisa sih pak?" tanya Alan tidak habis pikir
"Mouza itu anak yang sangat berprestasi, berkali kali dia telah memenangkan olimpiade dan membuat sekolah bangga," jawab pak Sabar
"Tapi dia selalu membuat ulah pak. Dia juga sering melanggar peraturan, lantas kenapa dia tidak bisa di keluarkan dari sekolah," protes Alan
"Lagi pula kelakuan Mouza tidak pernah mempengaruhi prestasi nya. Dan saya tidak pernah mempersalahkan hal itu," ucap pak Sabar
Alan mengepalkan tangannya. Ia berusaha mati matian untuk tidak menggebrak meja yang ada di depan nya.
"Saya rasa ini tidak adil pak. Bagaimana bisa sekolah kita mempertahankan anak seperti Mouza hanya karena sebuah prestasi," ujar Alan"Justru setiap sekolah pasti menginginkan anak yang berprestasi. Anak yang seperti Mouza itu langkah Alan," ucap pak Sabar
'Langkah dari Hongkong. Nih orang lama lama nguji kesabaran gue,' batin Alan
"Langkah dari mana sih pak?" tanya Alan kesal
"Mouza memang sering berbuat ulah, tapi nilainya tetap saja bagus, dan tidak pernah turun," jawab pak Sabar
"Tapi bagaimana dengan tingkah laku Mouza pak. Apa tingkah lakunya akan di abaikan begitu saja," ucap Alan
"Kamu kan ketua osis Alan, harusnya kamu bisa membantu Mouza untuk berubah," balas pak Sabar
Wajah Alan sudah memerah karena menahan marah. Orang di depan nya ini benar benar telah menguji kesabarannya.
"Lah, bapak nyalahin saya?" tanya Alan"Saya tidak menyalahkan kamu. Saya hanya ingin kamu membantu Mouza agar dia bisa berubah," jawab pak Sabar
"Di bantu kayak gimana sih pak, emang dia kena banjir sampek sampek saya harus bantu?" tanya Alan sudah terlanjur kesal
"Saya ingin kamu membantu Mouza agar dia berubah dan tidak berbuat ulah lagi," jawab pak Sabar
"Ngelihat dia aja udah bikin darah tinggi, gimana mau bantu. Saya sarankan ya pak, sebaiknya Mouza di keluarkan saja dari sekolah," ujar Alan
"Mouza tidak akan di keluarkan dari sekolah. Saya akan memberi kamu misi untuk bisa merubah Mouza," pak Sabar
Alan terkejut dengan ucapan pak Sabar, entah cobaan apa lagi yang ia dapatkan saat ini.
"Kenapa saya sih pak, kenapa nggak orang lain aja," protes Alan"Kan kamu ketua osis Alan. Kamu mau pensiun jadi ketua osis?" tanya pak Sabar
"Pokoknya saya nggak mau jalanin misi dari bapak. Saya mau Mouza di keluarin dari sekolah ini," jawab Alan
"Mending kamu saja yang saya keluarin daripada Mouza," canda pak Sabar
"Nyesel pak saya ke sini. Tahu gitu saya nggak usah nemuin bapak," ucap Alan kesal
Pak sabar terkekeh kecil melihat tingkah laku Alan, sementara Alan segera beranjak dari duduk nya.
"Kalau gitu saya pergi dulu," pamit Alan"Semangat ya Alan jalanin misinya. Semoga kamu selalu bahagia dalam menjalan misi," ucap pak Sabar
'Bahagia apaan, yang ada gue struk dadakan,' batin Alan
Alan segera keluar dari ruangan pak Sabar. Di tengah perjalanan ia terus saja menggerutu kesal.
"Namanya aja pak sabar, tapi kelakuan nya bikin gue darah tinggi. Salah apa coba gue sampek sampek dapet misi aneh kayak gini," gerutu AlanSaat sampai di gudang, hal pertama yang Alan lihat adalah gudang yang sangat bersih.
"Kerjaan mereka udah bener lan. Gudang nya juga udah bersih, mereka udah nggak buat ulah lagi," lapor Erlang"Iya lan, kapok gue kalau kayak gini. Badan gue rasanya sampek mau remuk," keluh Gala yang sedang duduk di lantai
"Lo kenapa diem aja lan?" tanya Erlang
"Iya, jangan jangan lo kesambet setan di toilet," tebak Gala
Alan tidak memperdulikan ucapan Erlang dan Gala. Pandangan Alan terus tertuju pada Mouza, Alan perlahan berjalan mendekati Mouza.
"Kak Alan kenapa?" tanya Mouza"Lo kenapa sih lan?" tanya Erlang heran
"Lo kesambet beneran lan," ujar Gala
Alan terus berjalan mendekat ke arah Mouza, sementara Mouza melangkah mundur karena ketakutan. Wajah Alan saat ini benar benar menakutkan.
"Mouza bikin salah lagi ya kak Alan?" tanya Mouza takut"Lan, Mouza nggak bikin ulah kok lan. Kalau nggak percaya tanyain aja sama Erlang," ucap Gala
"Iya lan, gue yang jadi saksinya," sahut Erlang
"Lo kenapa sih lan, dari tadi diem aja?" tanya Gala
"Ngomong dong lan," ujar Erlang
Alan masih tetap berjalan mendekat ke arah Mouza, sementara Mouza terus saja melangkah mundur. Hingga pada akhirnya Mouza tidak bisa mundur lagi karena terhalang oleh dinding.
"Kak Alan kenapa, Mouza bikin salah lagi ya kak. Mouza udah bersihin gudangnya sampek bersih kok. Beneran kak, Mouza nggak bohong," ujar Mouza ketakutanBersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
HumorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...