Kini Mouza sudah berada di atas motor. Alan ingin menjalankan motornya, tapi Mouza mencegahnya.
"Tunggu kak, jangan di jalanin dulu motornya," cegah Mouza"Apa lagi sih?" tanya Alan yang sudah sangat kesal
"Mouza belum pegangan kak Alan," jawab Mouza
"Tinggal pegangan aja repot banget," cibir Alan
"Mouza boleh pegangan?" tanya Mouza
"Pegangan aja," jawab Alan ketus
Mouza ingin melingkarkan tangan nya di perut Alan, tapi langsung berhenti karena ucapan Alan.
"Pokoknya jangan pegangan sama gue," ucap Alan"Tadi katanya suruh pegangan," balas Mouza
"Ya tapi jangan pegangan sama gue. Pegangan tuh sama besi motor," sahut Alan
"Kak Alan nggak peka banget sih. Harusnya kak Alan tuh ambil tangan Mouza, terus lingkarin ke perut nya kak Alan. Biar romantis kayak Milea sama Roman," protes Mouza
"Lo sehat, sejak kapan Milea pacaran sama Roman?" tanya Alan dengan nada kesal
"Ya itu sejak ada film Roman 1990," jawab Mouza
Alan mengambil nafas dalam dalam kemudian menghembuskan nya. Setahu Alan Roman itu pacarnya Salma.
"Roman itu pacarnya Salma bego," ketus Alan"Lah, bukannya Salma itu pacarnya Nathan ya," ujar Mouza
"Nggak, Roman itu pacarnya Salma," balas Alan
"Yang pacarnya Salma itu Nathan kak Alan, bukan Roman," ucap Mouza
"Di bilangin Roman itu pacarnya Salma, bego banget sih lo," ketus Alan
Mouza mengeluarkan hp nya dan mencarinya di google, dan hasilnya memang Nathan itu pacarnya Salma.
"Tuh kak, Nathan itu pacarnya Salma," ucap Mouza sambil menunjukkan hp nya"Bohong itu google nya," elak Alan
"Emang google bisa bohong ya," ujar Mouza
"Iya bohong tuh google nya, Roman itu pacarnya Salma," balas Alan berbohong untuk menutupi rasa malunya
"Nggak kak, yang pacarnya Salma itu Nathan," ucap Mouza
"Di bilangin Roman itu pacarnya Salma," balas Alan
Alan memasang wajah datar, untuk menutupi rasa malunya. Padahal tadi ia mengatai Mouza bego karena salah, tapi ternyata dirinya pun juga salah.
"Entar Mouza marahin deh google nya. Berani beraninya dia bohongin Mouza," ucap Mouza"Heh, gila lo," cibir Alan
"Mouza nggak gila tahu, tapi terlalu waras," balas Mouza
"Iya, lo terlalu waras," ucap Alan mengalah
"Sekarang Mouza boleh pegangan sama kak Alan?" tanya Mouza
"Nggak boleh, lo boleh nya pegangan sama besi motor," jawab Alan
"Nggak romantis ih. Milea aja di bolehin pegangan sama Roman," protes Mouza
Alan berdecak kesal, karena lagi lagi Mouza membahas soal Roman. Ia saja tidak pernah nonton film yang bernama Roman, bagaimana ia bisa tahu pacarnya Roman.
"Milea bukan pacarnya Roman," ucap Alan malas"Iya Mouza inget, Roman pacarnya Salma kan. Tapi apa salahnya coba Roman selingkuh sama Milea," balas Mouza tanpa beban
"Serah lo dah," ucap Alan frustasi
"Kalau Roman nggak selingkuh, seengaknya Roman punya cadangan. Waktu kak Gala pacaran sama kak Alan kan kak Gala punya cadangan. Kak Erlang yang jadi cadangan nya," jelas Mouza
"Gue nggak pernah pacaran sama Gala woi," ucap Alan tidak terima
"Bener ya kata orang, kalau udah jadi mantan terkadang nggak di akui. Mouza kasihan sama kak Gala," ucap Mouza pura pura sedih
Alan menatap marah Mouza yang sedang pura pura bersedih. Padahal Gala kan memang bukan mantan nya, kenapa Mouza harus kasihan.
"Gue bilang Gala bukan mantan gue, gue juga nggak pernah pacaran sama dia," ucap Alan marah"Jangan marah marah kak, entar cepet mati," peringat Mouza
"Lo doain gue mati?" tanya Alan sewot
"Nggak kok, Mouza cuma ngingetin kak Alan. Kalau marah marah terus, entar bisa cepet mati," jawab Mouza
"Lo yang bikin gue marah bego. Lo dari tadi mancing mancing emosi gue mulu!" bentak Alan
"Emang iya, Mouza nggak sadar sih kalau lagi mancing emosi kak Alan. Soalnya Mouza nggak bawa pancingan," ucap Mouza tanpa beban
Alan mengacak rambutnya frustasi. Lama lama ia bisa cepat mati karena Mouza. Ia benar benar membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra saat ini.
"Mouza!" panggil Alan dengan nada sesantai mungkin"Iya kak Alan," balas Mouza
"Bisa cepet nggak pegangan nya. Biar kita bisa cepet pulang," ucap Alan dengan nada lembut
"Pegangan sama kak Alan?" tanya Mouza
"Pegangan besi motor," jawab Alan
"Mouza pegangan rambut kak Alan aja boleh?" tanya Mouza
"Gila lo, jangan macem macem lo," jawab Alan sewot
"Mouza meluk kak Alan aja boleh?" tanya Mouza
"Nggak boleh," jawab Alan
Mouza langsung melingkarkan tangannya pada perut Alan. Ia memeluk Alan dengan sangat erat, sampai sampai Alan tidak bisa bernafas.
"Nggak, artinya boleh," ucap Mouza"Heh gila lo, lepasin nggak!" bentak Alan
"Nggak mau, Mouza mau pegangan biar nggak jatuh," ujar Mouza
"Jangan kenceng kenceng pegangan nya," ucap Alan
"Kata orang kalau pegangan itu harus erat jadinya harus kenceng," balas Mouza
"Gue nggak bisa nafas njir," sewot Alan
"Perasaan udara masih banyak, kenapa kak Alan nggak bisa nafas. Jangan jangan udaranya di colong nih sama maling," balas Mouza
"Bego banget sih lo. Lepasin woi gue nggak bisa nafas!" teriak Alan dengan susah payah
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ketua osis galak
UmorDia adalah Mouza gadis yang selalu terlambat datang ke sekolah. Mouza selalu saja memancing emosi Alan. Semua tingkah laku Mouza selalu membuat kepala Alan pusing. Bukan Mouza jika tidak bisa melawan ucapan Alan. Berkali kali Alan memberikan Mouza h...