💝part 13💝

67 5 0
                                    

Alan menghampiri Erlang yang masih bersandar di dinding.
"Ayo ikut gue, lo harus bantuin gue bangunin mereka. Gue mau kasih hukuman mereka," ujar Alan sambil menarik tangan Erlang

"Nggak mau lan. Perut gue suka sakit kalau ada di deket mereka," tolak Erlang

"Makannya jangan ketawa bego," ketus Alan

"Ketawa nggak bisa di tahan lan," balas Erlang

Alan kembali menarik tangan Erlang agar Erlang mau mengikutinya dan membantu membangunkan Gala dan Mouza.
"Ayo cepet jalan," ujar Alan

"Gue di sini aja, lo yang ke sana," ucap Erlang

"Terus lo ngapain duduk di sini?" tanya Alan sewot

"Ya ngelihatin lo lah," jawab Erlang

"Lo mau gue kasih hukuman juga kayak Gala sama Mouza?" tanya Alan

Erlang langsung menggelengkan kepala nya cepat. Ia tidak mau di beri hukuman.
"Nggak mau lah lan. Kalau di kasih duit baru mau," jawab Erlang

"Makannya bantuin gue," balas Alan

"Entar gue dapet upah nggak?" tanya Erlang

"Mau gue tendang lo," tawar Alan

"Canda lan," balas Erlang sambil terkekeh

Alan menarik tangan Erlang, dan kali ini Erlang hanya bisa pasrah begitu saja.
"Suruh bangun lang!" perintah Alan

"Lah kok gue, kan lo yang mau ngasih hukuman," ucap Erlang

"Yeay, Mouza mau dapet hukuman. Mouza seneng banget deh, kayaknya Mouza harus gulung gulung!" sorak Mouza bahagia

Alan menatap tajam Mouza yang masih rebahan dan bersiap untuk gulung gulung di lantai.
"Nggak usah macem macem lo. Bangun lo sekarang juga," ketus Alan sambil menunjuk Mouza

"Nggak mau, Mouza mau gulung gulung. Habisnya Mouza seneng mau dapet hukuman," balas Mouza

"Gue juga mau ikut dong neng Mouza," sahut Gala

"Heh, nggak usah ikut ikutan lo!" bentak Alan

"Ayo kak Gala kita gulung gulung bareng," ucap Mouza gembira

"Cepet bangun, gue mau kasih lo berdua hukuman," ujar Alan

Mouza yang tadinya fokus ingin bersiap gulung gulung kini berganti menatap Alan.
"Entar aja ya kak Alan. Mouza harus gulung gulung dulu," ucap Mouza

"Nggak ada entar entar. Sekarang juga lo harus bangun," balas Alan

"Kalau gitu kak Alan ikut aja gulung gulung sama kita," ajak Mouza

"Iya lan, ayo ikutan," sahut Gala

Alan melihat ke arah Erlang yang sedari tadi hanya diam sambil menatap Gala dan Mouza.
"Lo jangan diem aja dong," ucap Alan sambil menepuk bahu Erlang

"Gue bingung harus apa, lo sih minta bantuan gue," ucap Erlang

"Ya kan cuma lo doang yang waras. Nggak mungkin gue minta tolong Gala," sewot Alan

"Terus kita harus gimana," ujar Erlang

"Gini aja, lo bangunin Gala. Entar biar gue yang bangunin Mouza," saran Alan

Erlang dengan cepat langsung menolak saran Alan. Bukannya ia tidak mau membangunkan Gala, tapi yang ia harapkan adalah membangunkan Mouza.
"Nggak ah lan. Gue aja yang bangunin Mouza," tolak Erlang

"Lo yang bangunin Gala," balas Alan

"Gue pengen bangunin Mouza lan. Kapan lagi coba bisa modus megang tangan cewek cantik," ucap Erlang sambil nyengir

"Pikiran lo modus mulu. Pokoknya lo yang harus bangunin Gala," putus Alan

"Lo aja lan yang bangunin Gala," ucap Erlang

Alan menatap Gala sejenak, kemudian ia bergidik ngeri. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Gala saat ia memegang tangan Gala nanti, bisa bisa bukannya bangun Gala akan menjadi semakin gila.
"Nggak, lo tahu sendiri kan Gala itu suka gila kalau ada di deket gue. Gimana reaksi dia coba kalau gue pegang tangan nya," ucap Alan

"Tapi gue mau bangunin Mouza lan," balas Erlang

"Kapan kapan aja lo bangunin Mouza," ujar Alan

"Tapi kapan lan?" tanya Erlang

"Entar pas lo tidur. Bangunin nya dalem mimpi," jawab Alan

"Anjir," umpat Erlang

"Udah cepet bangunin," ujar Alan

Erlang berjalan mendekat ke arah Gala, kemudian ia mulai menarik tangan Gala.
"Ayo gal bangun," ujar Erlang

"Gue lagi nikmatin sejuk nya rebahan di lantai. Lo nggak mau ikutan?" tanya Gala

"Nggak, gue masih waras. Enakan juga rebahan di kasur," jawab Erlang

"Enakan rebahan di lantai lang," balas Gala

"Nggak enak, udah cepet bangun," ujar Erlang sambil menarik tangan Gala

Erlang dengan sekuat tenaga menarik tangan Gala, tapi Gala juga ikut menarik tangan nya.
"Sini lan rebahan di samping gue," ajak Gala

"Jangan tarik tangan gue njir, entar gue bisa jatuh," sewot Erlang

"Ya nggak papa, lo kan bisa rebahan di samping gue," balas Gala dengan senyum yang mengembang

"Ogah, gue nggak mau rebahan di lantai," ucap Erlang

"Beneran lang, rebahan di lantai tuh sejuk banget," ucap Gala

Erlang mengalihkan pandangan nya pada Alan. Betapa terkejutnya ia saat melihat Alan ikut rebahan di samping Mouza.
"Anjir lan, lo ngapain ikut rebahan juga?" tanya Erlang tidak habis pikir

"Sejuk tahu lang rebahan di lantai," jawab Alan

"Lo jangan ikutan gila juga dong lan. Gimana coba nasib gue kalau lo ikutan gila," ujar Erlang

"Udah sini lang, kita rebahan bareng. Sejuk banget rasanya kayak tidur di gunung es," balas Alan

"Bangun lan, katanya lo mau ngasih hukuman Gala sama Mouza," ucap Erlang

"Entar aja. Ngasih hukuman nya di tunda dulu," balas Alan

Mouza tertawa melihat ekspresi wajah Erlang. Wajah Erlang benar benar seperti orang yang tidak punya harapan hidup.
"Wajah kak Erlang lucu banget sih," celetuk Mouza sambil tertawa

"Jangan ketawa lo za," sewot Erlang

"Habis nya kak Erlang lucu," ucap Mouza masih dengan tawanya

"Gue kayak orang bego njir. Ini si Alan bener bener ketularan gila," gumam Erlang tidak habis pikir

"Sini kak Erlang ikut rebahan. Entar rugi loh kalau nggak ikutan," ucap Mouza

"Lebih rugi lagi kalau gue ikutan gila," balas Erlang

Erlang mengoyang goyangkan bahu Alan agar Alan segera sadar.
"Sadar lan," ujar Erlang

"Jangan di goyang goyang gitu kak Alan nya, nanti nyawa kak Alan copot," ucap Mouza

"Emang nyawa bisa copot ya neng Mouza?" tanya Gala sambil tertawa

"Bisa lah kak," jawab Mouza

"Lang, lo mau nggak nyawa lo gue copot?" tanya Gala sambil tertawa

"Heh, gila lo. Gue masih waras kalik," sewot Erlang

Erlang kini menatap Alan yang sedang memejamkan kedua mata nya.
"Anjir malah tidur. Senyaman itu kah rebahan di lantai," ujar Erlang

Bersambung...

ketua osis galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang